SUKABUMIUPDATE.com - Panitia Seleksi (Pansel) Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini menggelar pertemuan dengan jajaran Dewan Komisioner OJK terpilih periode 2017-2022. Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo yang juga salah satu anggota Pansel mengatakan tak ada bahasan khusus dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam itu.Â
"Sebagai mitra kerja, kami bertemu memberikan ucapan selamat, berkomunikasi tentang bagaimana nanti ke depan supaya hubungan kerjanya menjadi baik," ujar Agus usai pertemuan di Gedung Juanda, Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (19/6).
Hal senada juga diungkapkan anggota Pansel lainnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Menurut Darmin, dalam pertemuan juga sama sekali tak ada bahasan tentang susunan atau struktur Dewan Komisioner OJK ke depan.
"Susunan itu urusan mereka, kami hanya ngomong secara umum, pokok-pokok yang menurut kami penting mereka lakukan," ucapnya. Bahasan dalam pertemuan tak jauh dari tugas, pokok, serta fungsi OJK, meliputi persoalan industri jasa keuangan, pengawasan, dan pengaturan.Â
Seperti diketahui, berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test serta voting yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu, nama Wimboh Santoso muncul sebagai pemimpin baru Dewan Komisioner OJK, berselisih 46 suara dengan Sigit Pramono.
Adapun Anggota Dewan Komisioner OJK lain yang terpilih adalah Riswinandi, Heru Kristiyana, Nurhaida, Hoesen, Ahmad Hidayat, dan Tirta Segara.
Ketua Dewan Komisioner OJK terpilih, Wimboh Santoso menuturkan pertemuan kali ini bersifat silaturahmi dengan Pansel. "Hanya silaturahmi, tidak ada omongan program kerja, kan belum dilantik," katanya.
Wimboh mengatakan pihaknya dengan terbuka menerima masukan dan pesan yang diberikan oleh para anggota Pansel. Termasuk salah satunya adalah permintaan Darmin Nasution untuk perlahan terus menurunkan suku bunga perbankan.
"Kalau bunga perbankan spiritnya memang harus kita dorong upayakan supaya lebih murah dengan cara yang baik, yang tidak menimbulkan distorsi di pasar, artinya semua itu bisa," ujar Wimboh.Â
Wimboh berujar OJK juga berkomitmen untuk senantiasa melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pemerintah. Sinergi tersebut dimaksudkan supaya sasaran kebijakan pemerintah dapat tercapai, serta perbankan dan industri jasa keuangan lainnya tetap sehat dengan pelayanan yang membaik.
"Masyarakat dapat nilai tambah keberadaan sektor keuangan, service bagus dengan biaya yang lebih murah," ujar Wimboh.
Sumber: Tempo