SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad telah meminta jajarannya untuk mengkaji pengaruh kisruh di Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia. Kasus itu bermula dari pemutusan hubungan diplomatik antara sejumlah negara Arab dengan Qatar.
"Sampai hari ini kami belum melihat sesuatu yang mengkhawa tirkan. Tapi kami tetap harus watch very closely. Kami sudah aware, tapi berapa size-nya masih terus kami lihat," kata Muliaman saat ditemui di Gedung OJK, Jakarta Pusat, Senin (12/6).
Menurut Muliaman, kasus Qatar terkesan mendadak. Hingga kini, dia berujar, dinamika permasalahan tersebut cukup tinggi. "Masih sangat floating situasinya. Nanti kami lihat dampaknya seberapa besar. Tapi itu menjadi perhatian OJK," tutur Muliaman.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan bahwa faktor geopolitik, termasuk konflik Qatar, berpengaruh besar terhadap harga minyak, termasuk Indonesian Crude Price (ICP).Â
"Situasi di Timur Tengah saat ini membuat harga minyak mulai bergerak naik. Jadi, faktor geopolitik perannya besar sekali," ujarnya. Dengan kenaikan itu, pemerintah mengusulkan ICP dipatok sebesar US$ 55 per barel dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018.
Sumber: Tempo