SUKABUMIUPDATE.com  - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terpilih, Wimboh Santoso, akan fokus untuk menjalankan program-program yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Dia ingin program-program OJK diarahkan ke daerah yang pengangguran dan kemiskinannya tinggi serta pendapatannya rendah.
"Daerah-daerah remote, terutama di luar Pulau Jawa, memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kalau diberi perhatian secara khusus, pengurangan pengangguran dan kemiskinan akan lebih cepat," kata Wimboh dalam konferensi persnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat, 9 Juni 2017.
Wimboh juga berencana untuk mendorong pembangunan infrastruktur agar pemberian kredit kepada masyarakat berjalan maksimal. "Kalau diberikan kredit saja tanpa adanya infrastruktur, produksi tidak bisa didistribusikan dengan baik. Ini harus sinergi sehingga ujungnya, kalau Indonesia sudah over supply, tentu bisa diekspor."
Menurut Wimboh, OJK bisa memberikan fasilitas agar pembangunan infrastruktur mendapatkan pembiayaan dari lembaga-lembaga jasa keuangan yang ada, baik perbankan, asuransi, pasar modal, dan lain sebagainya. "Dana asuransi yang besar bisa di-deploy untuk pembangunan infrastruktur," tuturnya.Â
Di samping itu, ucap Wimboh, investor luar negeri juga mesti diperhatikan. Kebutuhan untuk membangun infrastruktur, begitu besar dan tidak bisa dipenuhi hanya dengan APBN ataupun dana dari dalam negeri. "Dana luar negeri berupa foreign direct investment harus difasilitasi OJK untuk pembiayaan infrastruktur."
Wimboh menambahkan, program-program OJK bisa berjalan efektif apabila dipahami masyarakat Karena itu, ke depannya OJK akan memberikan pemahaman mengenai akses pembiayaan dari lembaga-lembaga jasa keuangan. "Kalau tidak ada itu, mereka tidak tahu opportunity," ujarnya.Â
Salah satu cara yang akan dipakai oleh Wimboh adalah teknologi. Menurut dia, edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan cara tradisional tidak akan mencukupi. "Teknologi akan kami gunakan dan bekerjasama dengan lembaga pendidikan serta pemerintah daerah," katanya.
Â
Sumber:Â Tempo