SUKABUMIUPDATE.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (9/6), bergerak melemah lima poin menjadi Rp 13.303 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.298 per dolar Amerika Serikat (AS).Â
"Meski hanya melemah tipis laju rupiah masih berada dalam area negatif sehingga perlu diwaspadai jika nantinya masih dimungkinkan terjadi pelemahan lanjutan," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (9/6).
Ia mengatakan bahwa hasil pemungutan suara pemilihan anggota parlemen Inggris sedang menjadi perhatian pasar. Diharapkan kemenangan partai konservatif demi kelancaran negosiasi proses Brexit dengan pihak Uni Eropa (UE). "Belum selesai masalah terkait kisruh di Timur Tengah, kali ini pasar dipengaruhi oleh pemilu di Inggris, situasi itu membuat laju rupiah kembali mengalami pelemahan," katanya.
Ia mengharapkan data ekonomi nasional seperti penjualan ritel dan cadangan devisa yang positif dapat mendorong nilai tukar rupiah kembali ke area positif.
Bank Indonesia mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran pada April 2017 tercatat 206,5 atau tumbuh stabil sebesar 4,2 persen (yoy) dibandingkan hasil survei Maret 2017.
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Mei 2017 sebesar 124,95 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir April 2017 yang sebesar 123,25 miliar dolar AS. "Sentimen domestik itu diharapkan mampu menopang rupiah ke depannya," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.292 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis, 8 Juni 2017, senilai Rp 13.316 per dolar AS.
Â
Sumber: Tempo