SUIKABUMIUPDATE.com - Pedagang daging sapi lokal di Pasar Semi Modern (PSM) Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menolak daging impor masuk ke pasar tersebut. Alasannya, daging sapi impor akan mengganggu penjualan daging lokal.
Selain itu, kata sejumlah pedagang, keberadaan daging sapi impor bisa membuat pelanggan kecewa karena kualitasnya tidak lebih baik dari pada sapi lokal. "Pemasok daging sapi impor sudah mulai berdatangan kemarin ke PSM Cibadak. Namun kami para pedagang menolaknya. Daging sapi lokal kualitasnya kurang bagus, bisa merugikan pedagang," ujar Cecep Nahwan seorang pedagang daging sapi kepada sukabumiupdate.com, Rabu (7/6).
BACA JUGA: Tekan Peredaran Daging Oplosan, Polsek Parungkuda Kabupaten Sukabumi Sidak Pasar
Cecep menyebutkan, konsumen kurang berminat terhadap daging impor, karena sangat berbeda dengan daging lokal. "Daging impor ini kebanyakan sudah didinginkan terlebih dahulu. Sangat berbeda kesegarannya dengan daging lokal," paparnya.
Ia menyarankan, daging impor sebaiknya cukup dijual di pasar modern saja, seperti super mal dan minimarket. "Tidak cocok di jual di pasar tradisional," katanya.
BACA JUGA: DPPKP Jamin Kota Sukabumi Aman dari Daging Antraks
Cecep menambahkan, degan adanya daging impor tersebut, Rumah Potong Hewan menjadi sepi dan pasti akan berimbas terhadap pemasukan pendapatan asli daerah (PAD). "Kalau daging impor kan pajaknya ke pusat. Kami pedagang di sini merasakan sulit menjual daging lokal. Memotong satu ekor saja, habisnya tiga hari, dan nilai jual pun kalah dengan daging impor. Otomatis para pedagang daging yang berada di Cibadak kalau.
Ia mengatakan, harga daging sapi lokal dan impor tidak ada perbedaan, sama-sama Rp120 ribu per kilogram. "Pedagang daging sapi impor sangat jelas untungnya. Modalnya 95 ribu Rupiah, harga jual 120 ribu Rupiah. Kalau kami dagang daging sapi lokal, jual 120 ribu Rupiah, untungnya minim," katanya.