Realisasi Impor Sapi Bakalan Belum Penuhi Target

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menuturkan realisasi impor sapi bakalan belum memenuhi target. Ia menambahkan, sampai 31 Mei 2017, izin impor sapi bakalan sudah keluar 348.945 ekor.

"Realisasinya sampai 31 Mei 2017 baru 119.211 ekor," kata Ketut kepada tempo saat dihubungi melalui pesan pendek, Ahad (4/6).

Ketut menuturkan, untuk membuat stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan pada Juli-Desember, Bulog perlu didorong segera merealisasikan izin impor yang telah diberikan. Juga menagih realisasi importir sapi dan daging sapi. 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan tahun ini ada izin impor sapi bakalan yang diberikan dengan memperhatikan ketentuan rasio perbandingan 1:5 antara sapi indukan dan sapi bakalan yang akan diimpor.
Nurwan mengingatkan importir agar memperhatikan aturan ini. "Iya, nanti kan diauditnya tahun 2018. Sekarang ini diberikan kesempatan menarik napas dulu," kata Oke kepada Tempo, Ahad.

Rasio perbandingan 1:5 ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Oke menyatakan importir yang tak menjalankan skema rasio tersebut akan dicabut izin impornya. "Ya mereka mau berlanjut atau tidak, begitu saja," ujarnya.

Mengenai impor, Oke Nurwan menyatakan izin impor daging kerbau sudah dikeluarkan sebesar 51 ribu ton sampai Desember 2017 dan siap dimasukkan kapan saja. Sebelumnya, Bulog memasukkan 36 ribu ton daging kerbau asal India, sehingga pada tahun ini impor daging kerbau akan mencapai 87 ribu ton.

Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pada minggu ketiga Juni akan dimasukkan 5 ribu ton daging kerbau. Daging-daging ini rencananya akan didistribusikan ke Jabodetabek dan Jawa Barat. Juga ke daerah-daerah di luar itu asalkan kepala daerah mengizinkan. "Kami sudah distribusi ke Bengkulu, Jambi, dan Lampung," katanya.

Pemasukan tersebut memang ditujukan untuk menstabilkan harga daging menjelang Idul Fitri. Tri melihat angka tersebut sangat cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, kebutuhan per hari di Jabodetabek hanya 5-6 ribu ton, sedangkan stok saat ini masih ada sekitar 33 ribu ton. "Masih sangat cukup kok," ucapnya.

Dari data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, diketahui sampai 29 Mei 2017 posisi stok daging 57.705 ton. Ini terdiri atas sapi bakalan 62.840 ekor atau setara daging 12.505 ton, daging sapi impor 11.696 ton, juga daging kerbau dari impor yang dilakukan Bulog sebanyak 33.504 ton. Kebutuhan untuk Juni diperkirakan mencapai 54.646 ton, sehingga diperkirakan masih ada surplus 3.059 ton.

 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa