SUKABUMIUPDATE.com - Selain terkenal menjadi sentra perikanan darat, ternyata di Kampung Cipuntang, Desa Talaga, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, juga dikenal sebagai Kampung Rengginang.
Disebut demikian, karena di sisi jalan sepanjang kampung yang biasanya hanya ditumbuhi rumput liar, kini berubah warna menjadi merah pucat akibat dari banyaknya makanan tradisional ciri khas daerah, yaitu rengginang yang dijemur warga. Kampung ini memang sejak dahulu terkenal sebagai kampungnya pembuat rengginang atau kerupuk berbahan baku beras.
BACA JUGA:Â Goreng Simeut, Kuliner Ekstrim Favorit Warga Pajampangan Kabupaten Sukabumi
Hanya saja, proses pembuatan rengginang oleh warga ini sifatnya musiman, mengingat keberadaan penganan khas Jawa Barat ini umumnya dijumpai saat perayaan hari lebaran, meskipun sebagian warga lainnya kerap menjadikannya sebagai cemilan yang bisa disajikan kapan saja.
Warga Cipuntang akan memulai pembuatan rengginang sejak satu atau dua minggu sebelum memasuki bulan Puasa dan berakhir pada seminggu sebelum Lebaran. Umumnya warga sudah memiliki pelanggan tetap, sehingga tidak sulit untuk memasarkannya. Selain itu, beberapa warga lainnya juga ada yang berperan sebagai pengepul.
BACA JUGA:Â Cocktail Segar Harga Kaki Lima a la Warga Gang Musa Kota Sukabumi
Jajah Nurjanah (50) salah seorang warga setempat, aktivitas musiman ini sudah terjadi sejak ia kecil, wanita setengah baya ini bahkan tidak pernah melewatkan momen Ramadhan untuk ikut mengais rupiah dari rengginang. “Lumayan buat nambahin uang lebaran," ujarnya dengan mimik ceria.
Jajah menjelaskan, hingga kini usaha musiman itu masih dianggap sebagai usaha sambilan, warga sepertinya tidak berniat serius menjadikan rengginang sebagai komoditi andalan.
BACA JUGA:Â Berbekal Resep Rahasia, Curhat Zamal Kota Sukabumi Laris Manis
Padahal, ia sendiri menyadari, jika digarap serius dengan pengemasan moderen dan pemasaran yang maksimal, bukan tidak mungkin pembuatan rengginang tersebut bisa berubah menjadi industri kecil andalan sekaligus lebih mengangkat nama Kampung Cipuntang.
Dalam hal ini, mestinya pihak pemerintah saerah (pemda) pun lebih peka dan menginventarisir daerah-daerah mana saja yang memiliki potensi serta punya nilai jual, sehingga bisa dilakukan pembinaan berupa pelatihan, sekaligus diberi bantuan modal agar dapat meningkatkan taraf hidup warga sekitar.