SUKABUMIUPDATE.com - Harga ikan basah melonjak tinggi di Pasar Semi Moderen (PSM) Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Kenaikan tersebut dikeluhkan para pedagang, karena mereka masih menjual dengan harga setandar.
Sejak memasuki Bulan Puasa ini, harga ikan basah dari Pasar Induk Caringin Bandung melonjak tinggi. Ikan Tuna dari harga Rp22 ribu naik menjadi Rp27 ribu, Tongkol Banjar awalnya Rp19 ribu menjadi Rp25 ribu, Etem dari Rp15 ribu menjadi Rp18 ribu, Salem dari sebelumnya Rp17 ribu menjadi Rp20 ribu, dan Gabus dari Rp28 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram.
Sedangkan Kembung dari Rp25 ribu menjadi Rp27 ribu, Borolok dari Rp25ribu menjadi Rp27 ribu, Udang awalnya Rp 85 ribu menjadi Rp100 ribu, Bandeng sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu, dan Jangilus dari harga Rp31 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram. Sementara Cumi dari Rp50 ribu menjadi Rp63 ribu per kilogram, itu pun untuk cumi telur.
BACA JUGA:Â Naik Rp5 Ribu, Penjualan Daging Sapi di PSM Cibadak Kabupaten Sukabumi Lesu
Ramlan Yusup (33), salah seorang pedagang ikan yang juga warga Kampung Sukajadi RT 01/10, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, menuturkan, semenjak awal Ramadhan saja, harga semua jenis ikan basah di pasar induk harganya sudah naik.
"Sebagai pedagang ikan basah di Pasar Cibadak, merasa harga ini kemahalan. Sukabumi ini punya laut, tapi ikan lautnya gak ada. Kami berharap pemerintah bisa turunkan harga ikan basah. Kami belanja ikan basah bukan dari Palabuhanratu tapi dari Bandung. Di Palangpang ada tambak udang harganya murah, per kilo 24 ribu Rupiah, kenapa dijual ke Jakarta atau Bandung," ujar Ramlan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (1/6).
Padahal pembeli dari Sukabumi, tambah Ramlan, juga membeli ke pasar induk itu. Ia juga mengaku tidak tahu, apakah ini permainan pihak perusahaan atau sebab lainnya,
BACA JUGA:Â Harga Komoditi Hortikultura di PSM Kabupaten Sukabumi Belum Turun
"Di Palabuhanratu tidak ada ikan bagus seperti ini, yang mahal sekarang Udang, di kisaran 100 ribu Rupiah per kilogram, dan kami jual seperempat 25 ribu Rupiah," tambahnya.
Hal senada diucapkan pedagang lainya, Dadan Suhendar (50), warga Kampung Ciaun, Desa Bagbagan, Kecamatan Palabuhanratu. Menurutnya, ikan di laut Sukabumi sulit karena musim paceklik, ditambah lagi jumlah nelayan terbilang sedikit.
BACA JUGA:Â Tujuh Komoditi Turun Harga di Pasar Cibadak Kabupaten Sukabumi
"Nelayan Palabuhanratu hanya bisa menangkap ikan sedapatnya, kemudian pemilik perahunya juga ketika gak dapat ikan waktu mayang, kan bahan bakar tetap keluar. Otomatis penghasilan sedikit. Jadi untuk memenuhi kebutuhan lokal saja tidak cukup, makanya harus dipasok dari luar daerah," jelas Dadan.