SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pentingnya memastikan konektivitas infrastruktur agar tol laut bisa optimal melalui kerjasama dengan pihak swasta.
"Diskusi tentang tol laut ini sangat relevan, setiap hari terngiang-ngiang bagaimana tol laut punya pemikiran yang filosofis, bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan memberikan kualitas bagi masyarakat Indonesia," kata Menteri Perhubungan Budi dalam pidatonya di Wisma Bisnis Indonesia saat membuka diskusi tol laut, Rabu (31/5).
Menurut dia, tol laut memiliki visi konfidensialitas, namun ada pula sisi menguntungkan. Dia menegaskan, Indonesia mampu membangun banyak infrastruktur seperti bandar udara dan pelabuhan. Namun, tingkat keterisian belum optimal padahal kapasitas infrastuktur sama dengan negara tetangga.
"Kita seharusnya bisa memberikan nilai ekonomis bagi bangsa. PR ini lebih sulit daripada membangun, bandara sama, yang terisi 6 juta TEUs, negara tetangga kita bisa 30 juta TEUs, ini kita sudah berhasil bangun tapi belum sepenuhnya hadir," tutur Budi.
Dia menyatakan perlunya kerjasama antara pemerintah dengan asosiasi pengusaha, juga BUMN. Menurutnya ada tujuh lintasan tol laut yang mencapai ke tempat-tempat itu 15 hari sampai 30 hari. "Harus kerja sama dengan swasta, PELNI, INSA, dan asosiasi truk. Kami siap melakukan perubahan," ucap Menteri Budi.
Menteri Budi menyebut pemerintah sudah membuat program Rumah Kita yang terintegrasi dengan tol laut. Dia pun mengatakan bahwa Rumah Kita bertujuan untuk mempercepat arus barang.
Â
Sumber: Tempo