SUKABUMIUPDATE.com - Sekitar 12 orang pengrajin gula tebu di Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, pada lahan seluas 50 hektare, sementara ini menghentikan kegiatannya.
Selain akibat.anjloknya harga jual, juga faktor cuaca sejak tahun 2016, sehingga tidak bisa panen. "Sekarang cuaca bagus tapi harga gula turun drastis," ujar salah seorang pengrajin gula tebu.Ocim Sasmita (50), warga Kampung Pananggapan RT 01/014, Desa Cikangkung kepada sukabumiupdate.com, Minggu (21/5).
BACA JUGA:Â Sudah Tujuh Bulan Harga Gula Merah di Pajampangan Kabupaten Sukabumi Anjlok
Ditambahkan Ocim,.sekarang bisa saja panen tebu dan mengolah gula, hanya saja, harga jual murah tidak seimbang dengan pemeliharaan dan pengelolahan.
"Harga sekarang lima ribu Rupiah per kilogram. Padahal enam bulan lalu harganya di kisaran delapan ribu Rupiah sampai sembilan ribu Rupiah per kilogram. Makanya banyak perajin yang berhenti dulu, perajin banyak menyetok gula tebu. Bahkan ada yang nyetok sampai delapan ton," ucapnya.
BACA JUGA:Â Nira Dungus Teureup Kabupaten Sukabumi Tembus Pasar Luar Negeri
Sementara, perajin gula tebu lainnya, Hermat (41), warga Kampung Pananggapan RT 01/014, Desa Cikangkung mengungkapkan, informasi harga gula tebu di level Rp5 ribu per kilogram itu, datangnya dari tengkulak Sukabumi.
"Ya sudah lumayan lama, sekitar lima atau enam bulan lah, harga turun. Makanya kegiatan mengolah gula tebu di-off dulu. Harapannya sih bisa cepat stabil lagi harganya. Apalagi menjelang bulan Puasa dan Idul Fitri," ucapnya.
BACA JUGA:Â Kopi Robusta Pajampangan Tembus Pasar Nasional
Sementara Tugino (58), warga Sawahbra RT 02/14, Desa Cikangkung menuturkan, dirinya menanam tebu seluas hampir tiga hektare. Seharus sudah panen, tetapi karena beberapa bulan lalu hujan turun terus, maka panen pun ditunda.
"Sebenarnya hari ini pun bisa panen, cuma harganya jatuh, Harapannya dinas terkait bisa memerhatikan juga petani tebu dan perajin gula tebu," ucapnya