SUKABUMIUPDATE.com - Berbicara mengenai penciptaan lapangan pekerjaan, ibu dari Moch. Lutfi Farmadi, Rima Fitriani, Moch. Silmi Nurjaya, dan Bella Maria Ulfa ini, layak diacungi dua jempol.
Bagaimana tidak, Hj. Elis Farida, warga Kampung Kaum Kidul RT 02/02 nomor 326, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi tersebut, terbilang sukses dengan usaha tambang pasir kuarsa untuk memenuhi kebutuhan pengerjaan Jalan Tol Bocimi dan Siam Cement Group (SCG).
Tidak cukup sampai di situ, ia juga mulai merintis usaha kerajinan berbahan baku tanah yang diperuntukkan bagi warga yang tidak memiliki penghasilan, terutama kaum wanita setempat, agar memiliki penghasilan tambahan tanpa harus jauh dari keluarga.
BACA JUGA: Diminati Warga Asing, Kerajinan Berbahan Limbah di Kecamatan Cikole
Masih tidak jauh dari urusan tanah, istri dari Dase Ruswandi itu, mencoba mengkreasi berbagai produk kerajinan kreatif dari limbah tanah liat yang sebelumnya dinilai sebagai material tidak berguna.
Meski tergolong limbah, namun jika dikreasi oleh tangan-tangan terampil dan kreatif, berubah menjadi berbagai bentuk kerajinan tangan unik bernilai seni tinggi.
Beragam jenis kerajinan tangan dari limbah tanahpun, mulai ia buat. Dari mulai asbak, pas bunga, hingga miniatur sepatu yang berfungsi multiguna, untuk pas bunga, asbak, atau menyimpan pernak pernik berukuran kecil.
"Dengan kata lain, produk yang dihasilkan dari limbah tanah liat ini, tidak sekadar memiliki nilai estetika, namun juga nilai ekonomi untuk memenuhi kehidupan sehari hari," jelas Direktur Utama PT Cicantayan Pratama itu kepada sukabumiupdate.com, Jumat (19/5) malam.
BACA JUGA: Kerajinan Bambu Pangleseran Cikembar Berjuang Mencari Pasar
Ditambahkan Elis, selain asbak, tempat pensil, atau miniatur sebuah benda, masih banyak barang di sekitar kita yang sebenarnya bisa dibuat sendiri dari limbah tanah liat.
Namun, sayangnya, karena baru memulai, sehingga belum ada produk kreasinya yang diberi sentuhan warna atau ornamen berupa gambar. Namun begitu, kreasinya yang sudah melalui proses pengeringan itu, sudah menampakkan bentuk yang unik dan menarik.
"Ini baru permulaan. Tujuan utamanya untuk membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Cicantayan," pungkasnya.
Â