SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (OBOR) di Beijing, Cina untuk mendukung pemerataam pembangunan.
infrastruktur di Indoenesia. "Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa, itu yang kita coba tawarkan ke Cina untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan," katanya kepada wartawan di Beijing, seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Kemenko Maritim, Minggu (14/5).
Sejumlah proyek yang ditawarkan, menurut Luhut ada di Manado, yang berfokus pada pembukaan konektifitas antar wilayah dan bidang transportasi."Lapangan terbang Manado itu sudah maksimal tidak bisa diperpanjang lagi karena terhambat gunung, sekarang panjangnya 2800 meter.â€
Luhut menambahkan ada area seluas beberapa ribu hektare yang bisa dikembangkan di kawasan Manado. “Gubernurnya sudah menawarkan wilayah itu," katanya. Proyek pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapatÂ
menghubungkan wilayah Indonesia Timur dengan luar negeri pun akan dipresentasikan calon penanam modal.
"Kami juga berencana membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi hub di wilayah timur (Indonesia). Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (Australia), dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi bisa sampai Jepang," ujar Luhut.
Menurut Luhut, wilayah Indonesia Tengah menjanjikan untuk pembangunan PLTA seperti proyek hydro power di Kalimantan Utara. “Di sana ada potensi hydropower sebesar 7700 megawatt, mungkin kita tawarkan 3 atau 4 tahap. Mimpi kita nanti ingin bangun alumunium smelter di sana.â€
Luhut berujar, selain di kawasan Indonesia Timur, ada sejumlah proyek di Indonesia Barat. Proyek di kawasan Barat yang dimaksud, salah satunya perpanjangan jalur kereta api dari Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba, Duri, Dumai dan Pekanbaru.
Jika investasi terwujud, kata Luhut, Indonesia dan Cina bisa mendapat keuntungan, disertai transfer teknologi kepada karyawan lokal yang merupakan syarat mutlak. KTT OBOR di Beijing diikuti 50 negara. Dari seluruh delegasi yang datang,Â
terdapat 29 kepala negara dan kepala pemerintahan seperti Presiden Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Nadjib Abdul Razak, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Â
Sumber: Tempo