SUKABUMIUPDATE.com - Duta Besar Indonesia untuk Kanada Teuku Faizasyah mengatakan, potensi energi terbarukan di Indonesia sangat siap menerima investasi dari Kanada. Perpaduan antara dukungan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dengan keunggulan teknologi Kanada dapat menciptakan kemitraan semakin menguntungkan.
Teuku Faizasyah menjelaskan hal itu ketika membuka Forum Investasi Opportunities in the Renewable Energy Sector in Indonesia di Montreal, Kanada, pada Rabu (10/5). Forum diselenggarakan bersama KBRI Ottawa, Kementerian Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Inovasi Provinsi Quebec.
Acara dihadiri oleh para investor potensial dan CEO perusahaan energi terbarukan di Montreal dan sekitarnya, Forum menampilkan dua pembicara yaitu Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng dan Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Himawan Hariyoga.
Panelis dalam forum tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Kepala Cabang BI New York Erwin Haryono, CEO Manulife Quebec Richard Payette dan Analis Export Development Canada (EDC) Jean Mark Hunt.
Menurut Teuku Faizasyah, Montreal adalah kota terbesar kedua di Kanada setelah Toronto yang menjadi pusat bisnis Provinsi Quebec. Masyarajat di provinsi ini menggunakan bahasa Prancis sebagai medium komunikasi. Jumlah penduduknya hampir 5 juta jiwa, sekitar 94 persen kebutuhan listrik di Montreal disuplai dengan energi terbarukan, terutama air.Â
"Oleh karena itu, teknologi energi terbarukannya sangat maju dan efisien," tutur Teuku Faizasyah dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat (12/5).
Deputi Gubernur BI Sugeng memaparkan, stabilitas moneter Indonesia selalu dijaga ketat untuk mendukung iklim investasi. Deputi Kepala BKPM Himawan Hariyoga menambahkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha mempermudah perizinan dan memberikan berbagai fasilitas bagi investar asing.
Dadan Kusdiana dari Kementerian ESDM menjelaskan besarnya kebutuhan dan target energi nasional untuk kurung waktu 8 tahun ke depan. Menurut Dadan, energi terbarukan ditargetkan berkontribusi sekitar 23 persen pada total bauran energi nasional (dari saat ini sekitar 10 persen).Â
"Indonesia memberikan fasilitas terbaik bagi investasi sektor energi untuk menjamin kecukupan energi dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi," kata Dadan.Â
EDC, lembaga semacam BUMN Kanada, memberikan jaminan bagi investasi dan ekspor perusahaan ke luar negeri. Sejak tahun lalu, EDC telah membuka kantor perwakilan di Jakarta. Sukses investasi Manulife bisa menjadi model bagi pengusaha Kanada lainnya. Setelah 30 tahunan beroperasi di Indonesia, Manulife kini bertengger di jajaran perusahaaan asuransi papan atas.Â
"Untuk benar-benar memahami kebiasaan dan budaya Indonesia, sebaiknya kita menggandeng mitra lokal," kata CEO Manulife Payett. Pemerintah Kanada mendorong para pengusahanya memanfaatkan pasar dan peluang bisnis di Indonesia.
Teuku Faizasyah menambahkan, KBRI Ottawa akan menemui kembali para peserta Forum Investasi guna meyakinkan mereka agar berinvestasi di Indonesia. Saat ini sedang dirancang kunjungan beberapa CEO
asal Provinsi Quebec ke Indonesia. "Kami berupaya maksimal membantu program pencapaian target pemenuhan energi nasional, juga mencari peluang kemitraan."
Â
Sumber: Tempo