SUKABUMIUPADTE.com - Volume produksi perikanan budidaya kuartal I/2017 mencapai 3,97 juta ton, naik 3,1 persen dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Siaran pers Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Selasa (9/5), menyebutkan volume itu setara Rp 30,9 triliun atau melesat 37 persen dari pencapaian periode sama tahun lalu.
Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan peningkatan produksi itu diikuti oleh efisiensi usaha budidaya, tecermin pada nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPI) sebesar 109,8.
"Perikanan budidaya memiliki nilai strategis yang kompleks, mulai dari nilai ekonomi, sosial bahkan aspek geopolitik, khususnya dalam memperkuat kedaulatan yang berbasis pada pendekatan kesejahteraan," katanya dalam siaran pers itu.
Slamet memerinci produksi ikan hias mencapai 350,45 juta ekor dengan nilai produksi Rp 2,5 miliar atau naik 7,5 persen dari realisasi periode sama tahun lalu. Tahun ini KKP mempunyai program prioritas di antaranya penyediaan 100 juta ekor benih bagi pembudidaya di 34 provinsi, revitalisasi keramba jaring apung (KJA) sebanyak 250 unit yang tersebar di delapan kabupaten/kota, dan asuransi pembudidaya ikan untuk 3.300 hektare lahan di 13 provinsi.
Program prioritas berikutnya ialah pengembangan minapadi seluas 210 ha di sembilan kabupaten/kota, dukungan ekskavator 48 unit di 22 kabupaten/kota, revitalisasi tambak di 20 kabupaten/kota; program gerakan pakan mandiri melalui dukungan sarana dan prasarana pakan di 20 kabupaten/kota, pengembangan budidaya lele system bioflok di 60 kabupaten/kota, dukungan sarana dan prasarana produksi budidaya di 20 provinsi, serta pengembangan budidaya laut lepas pantai (offshore aquaculture).
Â
Sumber: Tempo