SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pertanian menargetkan ekspor beras organik dan jagung ke negara-negara tetangga Indonesia. Target ini dipasang sesuai arahan Presiden Jokowi dan nawacita yaitu untuk membangun dari pinggiran Indonesia.Â
"Malaysia butuh 3 juta ton dan Filipina juga butuh jutaan ton. Ini yg perlu kita penuhi ke depan," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman setelah rapat koodinasi bersama Bupati dari kawasan-kawasan perbatasan Indonesia dalam rangka persiapan ekspor beras organik dan jagung.Â
Jagung, kata Amran, dipilih sebagai komoditas ekspor lantaran kini Indonesia sudah dapat mencukupi kebutuhan dalam negerinya tanpa perlu mengimpor dari luar negeri. "Ingat, puluhan tahun kita impor jagung. Tahun lalu turun 66 persen. Baru tahun ini tidak impor," kata dia.Â
Amran mengatakan telah ada pemetaan mengenai kabupaten mana saja yang ditargetkan mengekspor beras organik dan jagung. "Kabupaten Lingga dan Karimun akan mengekspor ke Singapura. Lalu Entikong, Sambas, Nunukan Bengkayang dan lainnya akan mengekspor ke Malaysia Sedangkan Merauke sudah ekspor ke Papua Nugini," ujar dia.Â
Mengenai ekspor komoditas ini kata Amran, Provinsi Kalimantan Barat telah menyatakan siap untuk menyuplai 15 ribu ton beras, dengan pengiriman perdana 1000 hingga 1500 ton.Â
Selain beras organik dan jagung, kata Amran, lada juga akan menjadi komoditas yang ajan ditanam. Sebab, lada sejauh ini telah menghasikan Rp 200 juta per tahun per hektar.
Kementerian Pertanian mengaku sudah membuat grand design swasembada pangan strategis bahwa pada 2045 Indonesia ditargetkan sudah menjadi lumbung pangan dunia.Â
Â
Sumber: Tempo