SUKABUMIUPDATE.com – Sudah dua tahun ini, petani singkong di Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan harga jual yang sangat rendah, kisaran Rp450-Rp500 per kilogram.
Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, Selasa (9/7), singkong jenis Manggu dijual Rp500 per kilogram. Sedangkan singkong jenis Gebang bahan dasar pembuatan tepung tapioka hanya dihargai Rp450 per kilogram.
Padahal jika di jual ke pasar tradisional seperti di Bandung, harga singkong jenis manggu bisa mencapai Rp1.200 per kilogram. Sementara di daerah Tasikmalaya, singkong jenis gebang Rp700 per kilogram.
“Waduh harga singkong sekarang di petani ngagejret pisan. Harganya murah sekali, lima ratus Rupiah per kilogram, padahal dulu di tingkat petani bisa mencapai Rp1.500 per kilogramnya,†ujar Dede Firmansyah (30), petani singkong, warga Kampung Bojongjengkol RT 12/04, Desa Bojongjengkol.
BACA JUGA:
Petani Surade Kabupaten Sukabumi Ogah Jual Gabah ke Bulog
40 Hektar Sawah Terancam Puso di Surade Kabupaten Sukabumi
Puluhan Hektar Sawah di Padabeunghar Kabupaten Sukabumi Gagal Panen
Salah seorang tengkulak singkong, Odas Mulyadi (40) menuturkan, rata-rata kebutuhan singkong gebang untuk ke pabrik pembuatan tepung tapioka dalam sehari bisa mencapai sepuluh ton. Sedangkan singkong jenis Manggu untuk dijual ke pasar, rata-rata dua ton.
“Kalau stok singkong di pasar penuh, ya di-stop dulu,†ujar warga Kampung Cipongpok RT 10/4, Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong tersebut.
Menurutnya, harga jual singkong di petani dulunya bisa mencapai kisaran Rp1.700-Rp2000 per kilogram. Bahkan jelang bulan Ramadahan saat ini, diperkirakan harganya tidak akan naik dan kemungkinan usai lebaran.
“Biasanya bulan Ramadhan lebih baik libur, kendalanya karena jalan yang rumit. Apalagi bagi pengusaha hasil bumi, kurang perlindungan seperti di jalan. Kita kan ngejar waktu, kadang untuk menjual ke Bandung habis lima puluh sampai seratus ribu untuk oknum di jalan,†ungkapnya.