SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Perikanan dan Kelautan menyiapkan Rp 70,7 miliar untuk merevitalisasi 36 pelabuhan perikanan sepanjang tahun ini. Revitalisasi yang mulai dilakukan pada Mei 2017, ditargetkan dapat selesai dan mulai beroperasi pada Agustus mendatang.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Wijaya menargetkan program revitalisasi ini dapat menurunkan angka kehilangan ikan karena penanganan dan pola penangkapan yang kurang tepat sebesar 5 persen dari produksi nasional, dari sebelumnya angka kehilangan ikan sebesar 8 persen dari produksi nasional.
"Peningkatan kualitas melalui penanganan dan penangkapan yang baik dapat meningkatkan harga jual hasil tangkap, yang berimplikasi pada kesejahteraan nelayan. Selain itu, juga agar dapat memenuhi standar ekspor ke negara Eropa," katanya dalam konferensi pers, Rabu (26/4).
Sebanyak 36 pelabuhan tersebut terdiri dari 16 pelabuhan perikanan yang dikelola pusat dengan anggaran revitalisasi Rp 50,7 miliar dan 20 pelabuhan perikanan yang dikelola daerah dengan anggaran Rp 20 miliar. Revitalisasi dilakukan karena tidak seluruh pelabuhan memiliki pengelola, belum lagi penanganan yang minim, sehingga menghambat produksi perikanan.
Data Kementerian Perikanan dan Kelautan menyebut saat ini ada 816 pelabuhan. Hasil review yang dilakukan diperoleh bahwa 483 pelabuhan perikanan dinyatakan layak dan 333 pelabuhan perikanan dinyatakan tidak layak.
Revitalisasi dilakukan melalui penyediaan bangunan tempat pemasaran ikan tertutup yang dilengkapi kanopi pada dermaga bongkar untuk melindungi ikan dari panas matahari langsung, lantai bangunan kedap air dan mudah dibersihkan, tersedianya pasokan air bersih, penerangan yang cukup, sarana dan prasarana rantai dingin, serta fasilitas lainnya.
Â
Sumber: Tempo