SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla berpesan kepada Majelis Ulama Indonesia agar Kongres Ekonomi Umat tak berakhir menjadi sekedar Kongres saja. Menurutnya, banyak sekali kongres atau seminar-seminar di Indonesia yang tak berujung pada pelaksanaan rekomendasi yang dihasilkan.
"Kita ini negara yang paling banyak seminar, konferensinya. Tapi, tidak ada kerja yang baik hanya dengan kongres, seminar, saja," ujar Kalla saat menutup Kongres Ekonomi Umat MUI di Hotel Sahid, Senin (24/4).
JK mengatakan, hasil kongres harus direalisasikan apa pun tantangannya. Hal itu, untuk menunjukkan bahwa MUI memang berkomitmen ingin ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pemerataan ekonomi di kalangan umat.
Menurut Kalla, banyak hal yang bisa dilakukan MUI untuk memastikan hasil kongres terealisasi. Pertama, membina jaringan umat yang ada di bawah MUI untuk kemudian memberikan mereka semangat, arahan, dan pendidikan untuk berwirausaha.
"Tindak lanjut jangan kepada organisasi saja, tapi langsung menyasar ke umat. Umat didorong, diajarkan, dan dimotivasi," ujar Kalla.
Di sisi lain, bisa juga dengan menyakinkan umat Islam bahwa berwirausaha merupakan bagian dari ibadah. Ada pun bentuk ibadahanya adalah dengan memberikan hasil usaha kepada masyarakat yang kurang mampu untuk menyejahterakan mereka.
"Dulu ayah saya juga mengatakan bahwa berwirausaha itu ibadah. Hasilnya untuk amal, jangan dinikmati sendiri," ujar Kalla.
Pemerintah, ujar Kalla tak akan tinggal diam. Selain ikut memantau pelaksanaan rekomendasi kongres juga akan mendukung dengan membuat kebijakan-kebijakan yang pro pengusaha Usaha mikro, kecil, dan menangah. Misalnya, dengan rencana meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat dengan bunga 7 persen.
"Itu masih dalam tahap pembahasan. Dalam beberapa bulan akan diluncurkan," ujar Kalla. Ia juga optimistis para calon pengusaha tidak akan malas-malasan menggunakan kesempatan dari pemerintah itu. Tidak ada calon pengusaha yang malas, mereka hanya membutuhkan pengarahan.
Secara terpisah, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Azrul Tanjung menyampaikan bahwa ada sejumlah rekomendasi dari kongres yang akan dilaksanakan. Pertama, adalah pembentukan pusat data dan kejian pemberdayaan ekonomi umat.
Rekomendasi kedua, pembentukan kerja sama dalam berbagai kajian pemberdayaan ekonomi umat. Hal itu berkaitan dengan isu-isu pengembangan lingkungan bisnis baik internal, eksternal, lokal, mapun global.
"Rekomendasi ketiga adalah penerbitan jurnal pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia. Rekomendasi kelima, pemberian apresiasi kepada pelaku usaha muslim teladan secara berkala," ujar Azrul.
Â
Sumber: Tempo