SUKABUMIUPDATE.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, melemah delapan poin menjadi Rp 13.311 pada penutupan perdagangan Jumat (21/4). Kurs rupiah melemah dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.303 per dolar AS.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta mengatakan bahwa pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS di pasar valas domestik relatif masih stabil di tengah fundamental ekonomi nasional yang kondusif. "Pelemahan yang terjadi relatif jangka pendek mengingat fundamental ekonomi Indonesia cukup baik," kata Lukman, Jumat (21/4).
Menurut dia, sentimen fundamental ekonomi akan menopang mata uang rupiah untuk jangka panjang. Tren surplus neraca perdagangan Indonesia serta cadangan devisa Indonesia yang meningkat menjadi salah satu faktor bahwa perekonomian Indonesia cukup kondusif.
Ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian menambahkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi global yang juga cukup baik pada akhirnya akan berdampak positif terhadap ekonomi domestik yang akan memicu masuknya arus modal ke dalam negeri sehingga terbuka ruang bagi penguatan rupiah.
Sejak awal tahun ini, lanjut dia, arus modal asing sudah kembali ke Indonesia. Hal ini tercermin pada peningkatan cadangan devisa Indonesia yang telah mencapai 121,81 miliar dolar AS pada akhir Maret dibandingkan posisi akhir 2016 sebesar 116,36 miliar dolar AS.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat ini, 21 April 2017, mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.320 dibandingkan hari sebelumnya , Kamis, 20 April 2017, Rp 13.328 per dolar AS.
Â
Sumber: Tempo