SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ketersediaan daging saat ini mencapai 70 ribu ton di gudang Bulog. Stok di tingkat distributor juga cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran tahun ini. "Bulog dan PPI masih punya stok. Di Bulog ada 70 ribu ton," katanya di Jakarta, Senin .
Menurut Enggartiasto, stok daging tersebut berasal dari berbagai negara. "Paling banyak dari India."
Enggar mengatakan pada tahun ini ada daging sebanyak 100 ribu ton yang akan masuk. Impor akan dilakukan secara bertahap. "Bisa berbulan-bulan, karena masuknya bergiliran," ujarnya.
Lebih jauh, Enggar kembali mengingatkan para pengusaha retail modern agar menjual daging beku Rp 80 ribu per kilogram, baik daging sapi maupun kerbau. Ia sempat menemukan toko retail modern yang menjual daging sapi segar Rp 82 ribu per kilogram.
Adapun stok komoditas gula saat ini tersedia sekitar 460 ribu ton. Enggar mengaku menemukan satu toko yang menjual gula dengan kemasan sangat bagus tapi mahal. Dia pun meminta gula itu tak dijual lagi. "Kalau mau jual dengan kemasan sophisticated, nanti-nanti sajalah."
Menurut Enggar, harga gula cenderung turun belakangan, dengan rata-rata Rp 13 ribu per kilogram, meski harga eceran tertingginya ditetapkan Rp 12.500. Dia mengaku telah mengecek ke pasar rakyat dan menyambut baik tren penurunan harga gula.
Kementerian Perdagangan juga mencatat stok minyak goreng mencapai 1,5 juta ton. Dengan stok sebanyak itu, kata Enggar, pemerintah siap menggelontorkannya jika terjadi kenaikan harga di daerah-daerah. "Begitu kami gelontorkan, bisa cepat sekali turun harga."
Enggar mengatakan penerapan harga eceran tertinggi menghadapi kendala, terutama karena distribusi komoditas belum masif. Akibatnya, terjadi kekurangan stok lantaran permintaan tinggi. Hal inilah yang diperkirakan membuat pengusaha retail modern resah. Enggar menegaskan, ketentuan harga eceran tertinggi akan terus berlaku dan dievaluasi pada September nanti.
Â
Sumber: Tempo
Â