SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2017-2026. Ketetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 1415/K/20/MEM/2017, yang diteken pada 29 Maret 2017.
"PLN wajib menyebarluaskan RUPTL kepada masyarakat dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan secara berkala setiap empat bulan," ujar Jonan dalam keputusannya, Selasa (4/4).Â
Berdasarkan dokumen RUPTL, PLN mengubah target rasio elektrifikasi pada 2026 menjadi lebih optimistis, yakni 100 persen. Angka ini naik dibanding rencana 2016-2025 sebesar 99,7 persen. Perubahan paling signifikan adalah asumsi rasio elektrifikasi sistem Indonesia timur menjadi 100 persen dari RUPTL 98,7 persen.
Namun PLN menurunkan target kapasitas total pembangkit secara nasional dari 80.500 menjadi hanya 77.800 megawatt (MW). Penurunan target terjadi di sistem Jawa-Bali dari 41.800 menjadi 39.100 MW serta Indonesia timur dari 12.730 menjadi 17.720 MW. Hanya sistem Sumatera yang bertambah dari 20.400 menjadi 21.000 MW.
Revisi kapasitas berdampak pada penurunan target pembangunan transmisi dari 67.600 menjadi 67.400 kilometer sirkuit. Begitu juga target pembangunan gardu induk secara nasional menurun dari 171.000 ke 165.000 mega volt ampere (MVA).
Jonan meminta PLN mengutamakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang dan pembangunan pembangkit listrik gas bumi di mulut sumur (wellhead). Ia menekankan, pembangunan harus memperhatikan energi di lokasi sasaran PLN.
Skema tersebut, kata Jonan, diperlukan supaya biaya pembangkitan listrik semakin murah. Saat ini biaya penyediaan listrik bertambah lantaran komponen biaya angkut yang cukup besar. Akibatnya, listrik yang dihasilkan tidak efisien. "Jangan gas dari timur dibawa ke barat, batu bara dari barat dibawa ke timur."
Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso memastikan akad pembangkit mulut tambang total sebesar 4.000 MW bisa diteken tahun ini. Bila terwujud, kapasitas itu telah melebihi separuh dari target pengadaan pembangkit PLN sebanyak 7.345 MW hingga 2026. Lokasi pembangkit tersebar di Sumatera dan Kalimantan. "Kontraknya bisa 4.000 MW. Kami lihat mana yang paling baik.
Â
Sumber: Tempo