SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya telah mengirim tim ke Chennari, India, untuk belajar mengelola sampah plastik.
Di India, jalan sepanjang 5.000 kilometer seluruhnya terbuat dari sampah plastik. Hal tersebut karena India setiap harinya menghasilkan 15 ribu ton sampah plastik. Sekitar 40 persen sampah plastik itu tidak pernah dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
“India mengelola sampah plastik sejak 2002. Plastik itu sudah dibikin bagian badan jalan, minimal 6 tahun maksimal 15 tahun bertahan. Kami ingin buat supaya dampak plastik ini tak banyak,†tutur Luhut di gedung BPPT, Jumat (24/3).
Menurut Luhut, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Cina sebagai negara terburuk pengelolaan sampah plastik. Bila tak segera ditangani akan menimbulkan masalah. Terlebih pemerintah sedang gencar mempromosikan wisata kepada wisatawan mancanegara. “Di Kuta, turis datang dari Amerika, tiba-tiba lihat banyak sampah. Mereka rugi sudah bayar mahal, jadi bad news.â€
Luhut menambahkan, plastik dapat membahayakan tubuh jika sampah plastik tersebut dibuang ke laut dan termakan oleh ikan, yang akhirnya dikonsumsi manusia. Plastik yang mengandung merkuri, dalam jangka panjang dapat memberikan efek buruk bagi genetik.
“Masalah plastik ini serius. Sebanyak 80 persen sampah plastik yang dibuang ke laut itu datang dari darat, kita harus berlomba-lomba menyampaikan untuk enggak buang sampah plastik ke sungai. Sekarang tak boleh lagi kita pakai merkuri. Tolong disosialisasikan," kata Luhut.
Â
Sumber: Tempo