SUKABUMIUPDATE.com - Setelah mengalami kelesuan tingkat penjualan pada 2016, perajin batu alam pada tahun ini kembali dapat menikmati mengkilapnya bisnis tersebut.
"Selama satu tahun lalu benar-benar puncak dari sepinya penjualan batu alam," ujar Sofa Fadilah (29), owner Central Batu Mulia di Kampung Gentong, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/3).
Kini, para penjual hanya bisa bertahan dan berharap kebangkitan bisnisnya kembali mengkilap. Menurut Sofa, banyak penjual game stone beralih profesi. Namun, ada juga yang tetap bertahan seperti dirinya.Â
"Masyarakat semakin paham pada batu, jadi wajar kalau mengalami kejenuhan, makanya tidak sedikit yang banting setir ke profesi lain. Saya bertahan dan mencoba mencari terobosan, supaya mata pencarian ini tetap berjalan," tutur wanita setengah baya ini.
Ditambahkannya, mulai awal 2017, tren kenaikan penjualan batu kembali memberinya harapan. Namun diakuinya, tren kenaikannya masih di kisaran 15-20 persen. "Alhamdulillah mulai awal tahun ini ada kenaikan omset. Meskipun jika dibanding masa jayanya, masih jauh. Ya sekitar 15 sampai 20 persen, dibandingkan tahun lalu," pungkasnya.
BACA JUGA:
Kacamata Gaul Frame Kayu Maple a la Perajin di Kota Sukabumi
Melihat Bisnis Food Truck yang Kian Menjamur di Kota Sukabumi
Penjual Jas Hujan di Kota Sukabumi Ini, Pernah Jual 150 Potong Sehari