SUKABUMIUPDATE.com -Â Pertambahan penduduk yang semakin tidak terkendali saat ini, menimbulkan kekhawatiran tidak bisa diimbangi dengan laju pertumbuhan produksi pangan. Saat ini jumlah penduduk dunia telah mencapai 7.09 miliar dan diperkirakan bertambah mencapai 9.3 miliar pada tahun 2050.
Lembaga Pangan dan Agrikultur Dunia ((Food and Agriculture Organization) pernah mengeluarkan studi pada tahun 2009, bahwa diperlukan penambahan produksi pangan sebesar 70% untuk dapat memenuhi proyeksi kebutuhan penduduk pada tahun 2050. Â
Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi lumbung produksi pertanian, sudah mulai melakukan swasembada berbagai komoditi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Salah satu perusahaan yang konsisten memperhatikan ketahanan pangan dan nasib petani, yakni PT Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) Pangan Terhubung dengan konsep mensejahterakan petani berbasis korporasi koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM).
Perusahaan yang berlokasi di Komplek Ruko Cisuda No 7 & 8 Â Jl. RA Kosasih No 80 RT 004/018 Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi tersebut, kini sudah memiliki anggota 1.253 petani.
Penangungjawab PT BUMR Pangan Terhubung Ir. Luwarso menjelaskan, perusahaan ini berdiri dengan investasi murni berbasis pemberdayaan dengan konsep mengajak petani untuk maju bersama.
“Orientasi perusahaan terhadap pendapatan yang memberikan keuntungan bagi petani dan perusahaan†jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/3).Â
Pihaknya hadir untuk  memberikan tujuan utama berupa peningkatan kesejahteran dan menjadikan petani sebagai profesi yang mulia. Karena saat ini, kalangan muda masih enggan berkiprah di sektor pertanian.Â
“Ini yang ingin kami rubah. Makanya kami mengutamakan pemuda di perusahaan ini memberikan pendampingan, pelatihan, bahkan bimbingan bagi petani yang menjadi anggota. Harapan kami, pemuda mau menjadi petani sebagai penerus nenek moyang mereka,†katanya.
Dijelaskannya, PT BUMR Pangan Terhubung mampu mengajak petani untuk melakukan keseragaman masa tanam dan masa panen. Apalagi, bagi anggota perusahaan ini mengutamakan pemberian benih varietas unggul. Bahkan, perusahaan ini melakukan kerjasama dengan pemulia benih unggul untuk terus menghasilkan benih unggul nasional dan berkualitas.
“Hasil produksi  anggota yang menggunakan benih dari perusahaan ini kami beli kembali. Ini sesuai dengan standart kita yaitu menciptakan beras yang jelas  asal usulnya. Kualitas terjamin, pangsa pasar juga terjamin, bahkan beras produksi kami ini memiliki keunggulan tersendiri. Pulen dan Wangi,†katanya.
Pembelian padi dari mitra bahkan diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), tergantung kualitas dan varietas yang dipilih anggota untuk ditanam. Pihaknya mengutamakan petani yang rajin dan memiliki lahan untuk bergabung.
“Kami investasi di petani. Jadi harus menjamin kualitas dan mengeksplor dengan cita rasa pada budidaya berbasis ekologis,†katanya.
Bagi petani yang ingin menjadi anggota di perusahaan ini, sangat mudah. Tanpa agunan, memiliki lahan, rajin bertani, memiliki kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.
Diungkapkan Luwarso, konsep yang dibangun perusahaannya telah mendapat perhatian dari sekitar 65 Pemerintah Daerah.
“Bahkan, banyak Kepala Pemerintahan Daerah meminta agar kami mengembangkan konsep ini di daerah mereka. Saya rasa perlu dipertimbangkan,†ungkapnya.
Ada empat program unggulan yang dimiliki oleh PT BUMR Pangan Terhubung. Yaitu memberikan pinjaman (budidaya tanaman padi) tanpa bunga bagi petani yang telah menjadi anggota, dibayar panen Gabah Kering Panen (GKP), Â pendampingan petani, dan asuransi gagal panen (puso).
Luwarso menegaskan, pihaknya merupakan satu-satunya perusahaan yang menjalankan usaha berbasis koorporasi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.Â