Waspadai Pembobol Kartu Kredit Menyamar Petugas

Senin 13 Maret 2017, 04:57 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Siang itu, telepon seluler Dodi, pegawai swasta di Jakarta, berdering. Suara perempuan yang mengaku pegawai salah satu bank swasta di Tanah Air terdengar. Wanita itu menawarkan kenaikan plafon kartu kredit dengan syarat memberikan data pribadi.

Dodi yang tengah sibuk pun meminta perempuan dari balik telepon untuk menghubunginya nanti. Kemudian, perempuan yang mengaku bernama Nila menghubungi kembali, tetapi lewat whatsapp, aplikasi pesan instan.

Nila pun terus berjuang meminta data pribadi dan nomor kartu kredit. Dodi pun mulai merasakan ada kejanggalan dengan gelagat perempuan tersebut.

“Pokoknya, saya sudah curiga ini penipuan karena dia terus memaksa saya untuk memberikan foto kartu kredit untuk dilihat nomornya beserta foto KTP dan NPWP,” ujarnya, pekan lalu.

Sedikit iseng, Dodi terus meladeni perempuan itu tanpa memberikan apa yang diinginkannya, yakni foto kartu kredit, KTP, dan NPWP. Sampai akhirnya, dia menembak langsung lewat pesan instan kalau aksi perempuan itu adalah upaya penipuan.

Perempuan itu pun tidak bergeming. Dia terus berusaha meyakinkan Dodi kalau dirinya benar-benar dari pegawai bank.

Sayangnya, Nila melakukan blunder saat berusaha meyakinkan dirinya adalah pegawai bank. Dia sempat menyebutkan dirinya pegawai dari salah satu bank swasta. Namun, bank yang disebutkan berbeda saat awal berkenalan dengan Dodi.

“Selain itu, dia bilang kalau ini bukan penipuan, tetapi untuk menawarkan KTA , padahal awalnya dia menawarkan kenaikan plafon kartu kredit,” ujar Dodi.

Dari kejadian yang dialami Dodi itu memberikan pesan penting seiring dengan perkembangan teknologi. Masyarakat perlu berhati-hati terhadap orang tidak dikenal yang mengaku pegawai bank atau instansi lainnya yang meminta data pribadi.

General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha mengatakan, pihak bank tidak pernah meminta foto data pribadi maupun kartu kredit untuk alasan apapun, termasuk menawarkan kenaikan plafon kartu kredit.

“Biasanya, permintaan data seperti itu dilakukan oknum yang mau mengambil data dan digunakan untuk transaksi online maupun penggandaan kartu,” ujarnya.

Steve menuturkan, untuk itu, pengguna kartu kredit tidak memberikan data-data detail kartu kredit kepada siapapun.

“Walaupun, data-data kartu kredit kerap digunakan untuk transaksi online. Kalau tujuannya memang transaksi yang sudah terpercaya, bank pun sudah menyiapkan mitigasi potensi risiko tersebut,” tuturnya.

TIPS AMAN

Selaras dengan Steve, Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anggoro Eko Cahyo pun menekankan, bila ada orang yang tidak dikenal, termasuk mengaku pegawai bank, meminta nomor kartu kredit sebaiknya jangan diindahkan.

Dia pun memberikan beberapa tips untuk keamanan dalam menggunakan kartu kredit, seperti tidak membagikan tiga digit nomor card verivication value (CVV) yang berada di belakang kartu. Lalu, tidak membagikan nomor kartu kredit secara penuh termasuk tanggal masa berlaku.

Dalam bertransaksi online pun juga diperhatikan situs yang dituju. Apabila situs itu tidak menerapkan 3D secure atau one time password, pengguna kartu kredit sebaiknya lebih berhati-hati.

3D Secure adalah sistem keamanan yang dibuat prinsipal kartu kredit untuk bertransaksi online. Jadi, ketika akan melakukan bertransaksi, dibutuhkan informasi detail pribadi sebagai verifikasi transaksi.

Lalu, one time password adalah keamanan dengan sistem pengiriman kata kunci kepada nasabah kartu kredit yang akan bertransaksi online. Masa berlaku kata kunci itu biasanya hanya untuk satu kali transaksi dan setelahnya sudah tidak berlaku lagi.

“Selain itu, pengguna kartu kredit juga harus berhati-hati bila bertransaksi di merchant, tetapi kartu kredit juga digesek kepada mesin selain EDC milik bank,” ujarnya.

Pasalnya, bisa jadi alat gesek yang bukan EDC itu digunakan oleh pelaku merchant untuk mengambil data-data kartu kredit maupun pribadi pengguna kartu.

Untuk itu, agar bisa menggunakan kartu kredit tetap aman dan nyaman, masyarakat tidak boleh lengah terhadap oknum-oknum yang meminta data maupun informasi pribadi. Pasalnya, kejahatan itu pun terjadi karena adanya kesempatan yang terbuka.

 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih28 November 2024, 07:22 WIB

Hasil Quick Count Sementara Pilwalkot Sukabumi, Pasangan Ayep Zaky dan Bobby Unggul

Hasil hitung sementara Pilwalkot Sukabumi di Pilkada 2024.
Hasil hitung sementara Pilwalkot Sukabumi, pasangan no 3 Ayep Zaki-Bobby unggul. (Sumber : Istimewa.).
Food & Travel28 November 2024, 07:00 WIB

Resep Ayam Pedas Asam Manis, Mudah Dibuat dan Dapat Mengunggah Selera Makan

Ayam Pedas Manis merupakan hidangan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Karena menggabungkan berbagai macam rasa sehingga mampu menggugah selera.
Ilustrasi. Resep Ayam Pedas Asam Manis, Mudah Dibuat dan Dapat Mengunggah Selera Makan (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Cek Fakta28 November 2024, 06:24 WIB

Survei Pilkada Merebak, 5 Tips Cek Fakta Agar Tidak Terjebak Konten Keliru

Fenomena Survei dan Hoaks di Masa Pemilu Kian Merebak, Terapkan 5 Tips Cek Fakta Berikut Agar Tidak Terjebak Konten Keliru.
Ilustrasi. Hasil Survei Pilkada Merebak, Melek Fakta dan Data Sebelum Percaya! (Sumber : Freepik/freepik)
Science28 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat Kamis 28 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 28 November 2024.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 28 November 2024. | Foto: Pixabay/adege
Cek Fakta28 November 2024, 00:51 WIB

Fact-Checking Pilkada 2024: Kolaborasi Cek Fakta Terima 98 Laporan, Mayoritas TikTok

Live Fact-Checking Pilkada Serentak 2024, Kolaborasi Cek Fakta Terima 98 Laporan dengan 77 Diantaranya Diidentifikasi sebagai Hoaks.
Ilustrasi. Live Fact-Checking Pilkada 2024: Kolaborasi Cek Fakta Terima 98 Laporan, Mayoritas TikTok (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 22:31 WIB

Unggul 51,02% di Quick Count, Kubu Iyos-Zaenul Klaim Menang Pilkada Sukabumi

Kubu Iyos - Zainul mengumumkan hasil perhitungan sementara suara Pilkada Kabupaten Sukabumi. Menurutnya berdasar hasil quick count yang dilakukan Setgab koalisi menempatkan pasangan Iyos-Zainul unggul dibanding pesaingnya.
Pasangan Iyos Somantri - Zainul klaim menang 51,02% di Pilkada Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumiupdate
Sukabumi Memilih27 November 2024, 22:23 WIB

Respons Asep Japar-Andreas Usai Unggul di Quick Count Internal Pilbup Sukabumi

Hasil quick count internal, Paslon Asep Japar-Andreas mengklaim unggul di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 dengan raihan suara 54 persen.
Cabup-Cawabup Sukabumi nomor urut 2 Asep Japar-Andreas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 21:17 WIB

Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di Lapas Warungkiara Sukabumi

Sementara itu untuk hasil Pilkada Kabupaten Sukabumi, Iyos-Zainul menang di Lapas Warungkiara Sukabumi.
Suasana pencoblosan Pilkada 2024 di Lapas Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life27 November 2024, 21:00 WIB

Emosi Tidak Stabil, 10 Ciri Anak yang Kurang Perhatian dari Orang Tua

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dapat berdampak signifikan pada perkembangan emosional, sosial, dan perilaku anak.
Ilustrasi - Penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian yang cukup kepada anak.  (Sumber : Pixabay.com/@Greyerbaby)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 20:41 WIB

Kubu Asep Japar-Andreas Klaim Menang Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Kubu Asep Japar-Andreas deklarasikan kemenangan di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 berdasarkan hasil hitung cepat pihaknya.
Deklarasi kemenangan paslon Pilkada Kabupaten Sukabumi nomor urut 2 Asep Japar-Andreas. (Sumber : Istimewa)