SUKABUMIUPDATE.com - Rupiah hari ini diperkirakan kembali menguat setelah dalam tiga hari terakhir mengalami pelemahan. Rupiah kemarin melemah akibat sentimen negatif pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran support Rp 13.380 per dolar AS dan resisten Rp 13.296 per dolar AS. “Namun demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya kurs rupiah,†ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Maret 2017.
Menurut Reza, sebelumnya meski secar tren, laju rupiah belum dapat keluar dari tren sidewaysnya namun mulai adanya penguatan yang didukung sentimen yang ada dapat berimbas positif pada keberlanjutan penguatan nilai tukar rupiah. “Kami harapkan laju Rupiah dapat kembali menguat serta didukung oleh positifnya rilis data-data makro baik dari internal maupun eksternal,†ujarnya.
Reza mengatakan jika terjadi pelemahan rupiahpun maka akan yang akan terjadi masih dalam kisaran terbatas. Namun demikian, perlu dicermati berbagai sentimen yang ada terutama imbas dari penguatan dolar AS pasca merespons pidato Trump dan kurang adanya imbas dari rilis inflasi lebih baik dari bulan sebelumnya. Dengan skenario pelemahan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.386 per dolar AS dan resisten Rp 13.315 per dolar AS.
“Harapan kami akan adanya penguatan pada laju rupiah tidak akan terwujud jika pelaku pasar kembali memburu dolar sehingga membuat laju dolar AS kembali melanjutkan penguatan,†katanya.
Pidato Presiden Trump di hadapan kongres, kata Reza, menitikberatkan pada upaya perbaikan ekonomi AS untuk kembali pulih dengan adanya rencana penambahan anggaran untuk beberapa pos yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas ekonomi. Pidato ini sedianya sudah direspons positif oleh para pelaku pasar dengan terapresiasinya laju dolar AS.
Meski begitu, rilis data inflasi Indonesia per Februari 2017 sebesar 0,23 persen yang lebih rendah dari Januari tampaknya belum cukup mengangkat laju rupiah. Sebab meski tercatat lebih rendah namun inflasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi yang sama di bulan Februari di tahun-tahun sebelumnya di mana rata-rata tercatat deflasi.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia dalam tiga hari terakhir rupiah mengalami pelemahan. Pada Senin lalu kurs rupiah diperdagangkang di level Rp 13.339 per dolar AS, kemudian melemah jadi Rp 13.347 per dolar AS pada Selasa, dan terakhir melemah jadi Rp 13.361 per dolar AS.
Sumber: Tempo