SUKABUMIUPDATE.com - Senior analis dari Bina Artha Securities Reza Priyambada menuturkan, hari ini pergerakan rupiah masih terbatas, karena minimnya sentimen.Â
"Kami perkirakan rupiah terbatas penurunannya, sehingga dapat kembali menguat seiring momentum kembali melemahnya laju dolar AS," kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya hari ini, Rabu, 1 Februari 2017.Â
Reza berharap agar investor mencermati setiap sentimen yang akan mempengaruhi perubahan pada laju rupiah. "Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.358 dan resisten 13.324," ucapnya.
Menjelang sehari rilis data inflasi, pergerakan rupiah kemarin cenderung berbalik melemah. Berdasarkan informasi Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) perdagangan rupiah ditutup melemah tipis 0,05 persen atau 8 poin ke level Rp 13.343, dari penutupan Senin, 30 Januari di 13.335.
Pada perdagangan kemarin pelemahan yang terjadi pada rupiah cenderung tipis seiring sikap menahan diri pelaku pasar terhadap sentimen yang ada, terutama dari rilis inflasi tersebut.
Dari sisi pergerakan laju dolar AS di pasar spot Asia cenderung melemah seiring respon negatif pelaku pasar terhadap ketidakpastian kebijakan Presiden AS Donald Trump. Menurut Reza, pasar tampaknya mencoba menghubungkan sentimen masa depan ekonomi AS dan hubungan dagang dengan negara-negara lainnya dengan kebijakan Domald Trump yang akan berpengaruh pada ekonomi AS dan prospek mata uangnya.Â
Ditambah lagi dengan perkiraan The Fed masih akan mempertahankan suku bunganya dalam rapat FOMC bulan ini. "Karena minimnya sentimen itulah yang membuat Rupiah turun tipis meski laju dolar AS juga tidak berpotensi naik," kata Reza.Â
Â
Sumber: TEMPO