SUKABUMIUPDATE.com - Analis dari PT Mandiri Sekuritas, Leo Putera Rinaldy, memprediksikan angka inflasi pada Januari 2017 naik sebesar 0,58 persen secara bulanan (month to month). Secara tahunan, angka inflasi pada Januari 2017 diperkirakan naik 3,1 persen atau mengencang dibandingkan pada Desember 2016 yang secara tahunan naik 3,02 persen.Â
“Secara umum, kami menilai harga makanan masih terkendali dengan kontribusi kenaikan inflasi dari pertumbuhan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah (administered price),†ujar Leo, dalam hasil risetnya yang dipublikasi Selasa (31/1).
Leo memprediksi angka inflasi inti juga akan naik menjadi 3,12 persen secara tahunan pada Januari 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,07 persen. Bank Indonesia (BI), menargetkan inflasi sepanjang 2017 akan sekitar 4 persen. Menurut dia, angka itu masih sejalan dengan prediksinya yang sekitar 4,2 persen.Â
"Dengan mempertimbangkan selisih suku bunga-inflasi yang menyempit, kami masih tetap pada prediksi awal bahwa bank sentral akan kembali menetapkan suku bunga 7-day reverse repo rate pada 4,75 persen sepanjang tahun ini,†ungkapnya.
Direktur Departemen kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, memprediksikan inflasi keseluruhan pada Januari 2017 mencapai 0,69 persen. "Masih sedikit tinggi, karena ada dampak penyesuaian harga listrik 900 VA dan biaya mengurus surat tanda nomor kendaraan (STNK), surat izin mengemudi (SIM), dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB),†katanya.
Menurut Juda, kenaikan biaya mengurus STNK, SIM, dan BPKB menyumbang sekitar 0,24 persen, sedangkan kenaikan tarif listrik untuk 900 VA menyumbang 0,1 persen terhadap inflasi. "Karena baru kena tarif listrik yang prabayar, yang pasca bayar baru Februari."
Â
Sumber: TEMPO