SUKABUMIUPDATE.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah pada Jumat pagi, 27 Januari 2017. Rupiah melemah 14 poin menjadi Rp 13.346 per dolar Amerika Serikat, dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp 13.332.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan fokus pelaku pasar uang sedang tertuju pada debat calon gubernur DKI Jakarta. Dinamika politik domestik yang disertai kekhawatiran isu keamanan menjadi salah satu faktor pengurang daya tarik aset rupiah.
"Di tengah situasi itu rupiah rentan terkoreksi terhadap dolar AS," ucap Rangga di Jakarta seperti dikutip dari Antara.
Rangga menambahkan data ekonomi Amerika Serikat mengenai indeks sektor jasa di AS yang naik ke 55,1 pada Januari 2017 dari 53,9 pada bulan sebelumnya turut menjadi penopang dolar AS.
Di sisi lain, lanjut Rangga, fokus pelaku pasar juga akan tertuju ke pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan depan. Kebijakan The Fed dalam pertemuan itu mengenai suku bunga acuan AS penting ditunggu.
"Suku bunga AS diperkirakan belum akan naik tetapi penting juga ditunggu respon Ketua The Fed Janet Yellen terhadap perkembangan kebijakan Trump," ucap Rangga.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova mengatakan harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam area penguatan diharapkan menjaga rupiah untuk tidak tertekan lebih dalam.
 Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,15 persen menjadi 53,86 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,02 persen menjadi 56,25 dolar AS per barel.
"Diharapkan, dengan harga minyak mentah dunia yang berada dalam area penguatan menjaga fundamental ekonomi domestik," kata Rangga.
Sumber: Tempo