SUKABUMIUPDATE.com - Meski rupiah sedang mencoba untuk membuat tren kenaikannya namun sepertinya kondisi tersebut akan tertahan dengan mulai menguatnya laju Dolar Amerika Serikat.
Menurut Senior Analis dari Bina Artha Securities Reza Priyambada, pasar kemungkinan akan memanfaatkan pelemahan sebelumnya, dengan kembali mengakumulasi dolar AS, sehingga laju dolar AS akan kembali menguat.
Rupiah diperkirakan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.366 dan resisten Rp 13.289. "Tetap cermati berbagai sentimen yang akan mempengaruhi perubahan pada laju rupiah. Terutama jika laju rupiah akan kembali berbalik arah melemah," kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Kamis (26/1).
Berdasarkan data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kemarin rupiah terkoreksi 10 poin atau 0,07 persen ke Rp 13.340, dari hari sebelumnya di Rp 13.330. Laju Rupiah sempat melanjutkan kenaikannya sebelum akhirnya ditutup turun tipis. "Meski kami melihatnya lebih dikarenakan adanya technical rebound pada dolar AS, namun secara tren, dolar AS masih dalam pelemahannya," tutur Reza.
Reza menambahkan, adanya indikasi pernyataan Presiden Trump yang menjanjikan peningkatan belanja infrastruktur hingga pemotongan pajak membuat laju dolar AS naik. Selain itu rilis data manufaktur AS yang naik juga mampu direspon positif, sehingga laju dolar AS terlihat menguat.
Sementara itu, dari dalam negeri masih minim sentimen positif sehingga laju rupiah terlewati dengan terapresiasinya dolar AS.Â
Â
Sumber: TEMPO