SUKABUMIUPDATE.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2017 sore bergerak melemah 50 poin ke posisi Rp13.363, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp13.313 per dolar AS.
"Dolar AS mempertahankan penguatannya ditopang optimisme pelaku pasar uang terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.
Ia menambahkan bahwa Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah untuk mempermudah dan menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur yang tertunda. Perubahan prospek itu cukup membantu untuk mendorong investor mengakumulasi dolar AS.
"Hal itu dianggap sebagai realisasi konkrit terhadap janji kampanye Trump yaitu belanja infrastruktur yang lebih tinggi," katanya.
Namun, lanjut dia, penguatan dolar AS relatif terbatas seiring dengan ketidakpastian mengenai kebijakan proteksionis Trump, karena kondisi itu dapat mempengaruhi laba perusahaan dan pertumbuhan ekonomi AS.
"Komentar Trump dan pejabat resmi pemerintah lainnya yang mengindikasikan lebih memilih pelemahan dolar AS juga menahan laju mata uang AS," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang bergerak menurun seiring dengan cadangan AS yang meningkat turut menjadi salah satu yang menekan mata uang komoditas, termasuk rupiah.
"Penurunan harga minyak membuat investor menganggap negara ekonomi penghasil komoditas dapat terbebani," katanya.
Terpantau harga minyak mentah jenis WTI melemah 0,36 persen menjadi 52,99 dolar AS per barel dan Brent turun 0,32 persen menjadi 55,25 dolar AS per barel.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada , Rabu 25 Januari 2017 mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.340 dibandingkan Selasa (24 Januari 2017 ) Rp13.330.
Sumber: TEMPO