SUKABUMIUPDATE.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin (23/1), bergerak menguat sebesar 52 poin menjadi Rp 13.358 per dolar Amerika Serikat, dibandingkan Jumat pekan lalu di posisi Rp 13.410 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, mengatakan setelah sempat menguat menjelang pelantikan Donald Trump pada pekan lalu, dolar AS kembali melemah terhadap mayoritas mata uang dunia termasuk setelah pidato inagurasi dibacakan, sejalan dengan penurunan yield US Treasury. "Dolar AS yang mulai melemah mendorong rupiah sehingga bergerak ke area positif," katanya, di Jakarta, Senin (23/1).
Menurut Rangga, walaupun Trump menekankan pentingnya proteksi dagang untuk AS, minimnya elaborasi membuat kredibilitasnya lemah. Seraya menanti perkembangan kebijakan Trump, fokus pasar mulai beralih ke pertemuan The Fed pada akhir Januari 2017 ini mengenai suku bunga acuannya.
Dari domestik, lanjut Rangga, fokus mulai beralih ke dinamika politik menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang dapat mengganggu iklim investasi. Diharapkan situasinya kondusif sehingga tidak mengganggu pasar.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, menambahkan pelaku pasar uang yang masih merespons positif data-data ekonomi domestik yang telah dirilis masih menjadi salah satu faktor yang menjaga mata uang rupiah.
"Inflasi yang terjaga, cadangan devisa meningkat, serta neraca perdagangan Indonesia yang surplus akan menjaga rupiah jangka menengah dan panjang," katanya.
Â
Sumber: TEMPO