SUKABUMIUPDATE.com - Sejak sebulan terakhir hasil panen petani padi di Kampung Legoknyenang, Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi anjlok hingga 60 persen. Hasil panen padi menurun drastis akibat serangan hama merah yang merajalela sebagai dampak dari cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.
“Hujan dan angin tengah malam membuat hama merah muncul. Padi menguning tapi bulirnya nggak ngisi,†jelas salah seorang petani Nindin Yusuf (40) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (18/1).
BACA JUGA:
Hampir Setengah Lahan Pertanian di Kabupaten Sukabumi Gagal Panen
Bikin PHP, Harga Cabai Rawit Merah di Kota Sukabumi
Petani Cigebang Minta HGU PT BLA di Ciracap Kabupaten Sukabumi Tak Diperpanjang
Hama merah adalah sebutan petani setempat untuk hama penyakit santomonas yang menyerang tanaman padi yang baru. Padi yang terkena hama santomonas atau si merah ini seluruh daunnya memerah dan akarnya membusuk. Serangan hama merah membuat petani kelabakan karena penurunan hasil panen bisa mencapai 60 persen dari kondisi normal.
Menurut Yusuf, dengan kondisi seperti ini satu musim ia dan rekan rekan petani lainnya di Legoknyenang paling bagus hanya mampu menghasilkan 130 kilogram gabah. Jumlah itu menurun drastis dari hasil panen normal yang bisa mencapai 500 kilogram gabah.
Selain serangan hama merah, saat intensitas air hujan tinggi seperti saat ini petani padi di Sukaraja juga harus berjibaku mengatur suplai air ke sawah. Pasalnya, jika sawah terendam air, maka padi akan rusak dan panen menjadi gagal.