SUKABUMIUPDATE.COM - Nilai tukar mata uang rupiah di pasar uang diperkirakan masih akan mengalami pelemahan lanjutan pada perdagangan esok, Senin, 16 Januari 2017. Analis senior dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan rupiah akan bergerak dengan kisaran support 13.330 dan resistan 13.259 per dolar Amerika Serikat.
â€Tampaknya pergerakan rupiah cenderung mulai berbalik melemah, sehingga kami antisipasi akan terjadinya pelemahan lanjutan. Tetap cermati berbagai sentimen yang berpotensi menghambat kenaikan lanjutan dari rupiah,†kata Reza melalui pesan tertulis, Ahad, 15 Januari 2017.
Dalam perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah bergerak berbalik melemah. Terkoreksinya laju dolar AS tak cukup kuat untuk mendorong penguatan rupiah. Padahal beberapa sentimen positif berpeluang menguatkan rupiah, seperti dari Bank Indonesia (BI), yang memperkirakan tren penurunan bunga kredit masih akan berlanjut pada 2017. Meskipun perbankan akan dihadapkan pada sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral (Fed Rate) dan pengetatan likuiditas.
Selain itu, adanya dana asing yang masuk (capital inflow) selama periode 1–9 Januari 2017 berjumlah US$ 700 juta juga dinilai sebagai salah satu penopang stabilitas nilai tukar rupiah pada awal Januari ini.
 Ditambah lagi perkiraan BI terkait dengan defisit transaksi berjalan sepanjang 2016, yang akan menyusut menjadi 1,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dibanding 2015, yang sebesar 2,06 persen, yang seharusnya menjadi penguat kenaikan rupiah.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pada Jumat lalu terkoreksi 20 poin atau 0,15 persen dari Rp 13.288 menjadi Rp 13.308.
Sumber: Tempo