SUKABUMIUPDATE.COM - Menyongsong Tahun Baru 2017, pedagang terompet sudah mulai menjajakan daganganya. Hal tersebut bisa dilihat di sepanjang jalan Cibadak, Jumat (30/12).
Bambang (53) warga Kampung Kadupugur RT 12/04, Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayaan, Kabupaten Sukabumi, mengaku, walaupun omset setiap tahunnya selalu turun, namun ia tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Sudah empat tahun menurun omsetnya, karena pedagang terompet sekarang lebih banyak, jadi bersaing. Hari ini aja, dari pagi baru laku empat biji," ujar pria yang akrab dipanggil Abeng itu kepada sukabumiupdate.com, Jumat.
Setiap harinya, ia berjualan menggunakan tanggungan. Diakuinya tahun-tahun terakhir berbeda dengan sepuluh tahun ke belakang, dimana omsetnya saat ini turun drastis hingga 300%.
"Saya menjual terompet bervariasi harganya, untuk Naga 20 ribu rupiah, Dot 15 ribu rupiah, kalau yang kecil namanya Tet dijual lima ribu rupiah, saya hanya membawa 40 biji hari ini," ujar Abeng.
Ditambahkan Abeng, ia berjualan tidak bisa menentukan habisnya, tergantung besok dan malam tahun baruan. Jika tidk habis, ia kembalikan lagi ke pemilik.
"Saya hanya menyenteng saja. Mudah-mudahan sih habis, dan bisa bawa uang 40 ribu rupiah," pungkas pria yang sehari-harinya berjualan makanan ringan dan mainan anak ke setiap sekolah itu.