SUKABUMIUPDATE.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (29/12) pagi bergerak melemah sebesar 38 poin menjadi Rp13.467, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.429 per dolar AS.
Analis Binaartha Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (29/12), mengatakan bahwa laju mata uang rupiah masih melanjutkan pergerakan negatif terhadap dolar AS sejalan dengan mayoritas kurs di kawasan Asia.
"Data ekonomi AS yang menunjukan perbaikan, indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis naik ke level 113,7 pada Desember, dari 109,4 pada bulan sebelumnya masih menjadi salah satu faktor yang menopang dolar AS," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, estimasi pelaku pasar terhadap pemerintahan Amerika Serikat mendatang yang akan mendorong stimulus fiskalnya masih akan terus mendukung dolar AS.
Sementara dari dalam negeri, ia menambahkan bahwa sentimen mengenai amnesti pajak pada periode kedua ini masih menjadi perhatian pelaku pasar. Sejauh ini pencapaian uang tebusan pada periode dua ini tidak terlalu spektakuler seperti realisasi pada periode pertama.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa pemerintah yang kembali menegaskan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) domestik belum akan naik hingga April 2017 telah mengoreksi ekspektasi inflasi yang sebelumnya sudah terdorong naik dari rencana kenaikan tarif listrik akibat pencabutan subsidi terbatas.
"Rupiah berpeluang stabil dengan ekspektasi inflasi yang masih terjaga dan berpotensi kembali menguat," katanya.