SUKABUMIUDPATE.COM - Penyakit busuk batang atau phytophthora menyerang tanaman tomat di Kabupaten Sukabumi. Sejumlah sentra pertanian sayur dilaporkan mengalami penurunan hasil panen akibat serangan penyakit yang disebabkan oleh curah hujan tinggi ini.
Salah satu lahan pertanian sayur yang diserat penyakit busuk batang ini berada di Lembah Halimun, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. “Akibat curah hujan tinggi, tanaman tomat mudah terserang berbagai organisme penyerang tanaman (OPT) salah satunya phytophthora. Tandanya bagian daun dan batang busuk," kata salah seorang petani di Lembah Halimun Salabintana, Mulyadi Wiranata, Senin (25/12).
Serangan penyakit dinyatakakan belum sporadis merusak tanaman tomat, namun 10 persen dari 3.500 batang tomat rusak. Bahkan, hingga kini penyakit tersebut terus menjalar ke tanaman lainnya.
Akibatnya, produksi tomat pun menjadi tidak maksimal atau turun hingga 50 persen, yang biasanya satu batang bisa menghasilkan 2 kilogram, tetapi sekarang hanya paling banyak 1 kilogram saja.
Selain itu, petani pun sulit mengantisipasi penyakit ini karena pada paginya disiram pestisida, namun siang hingga sore turun hujan. Sehingga pengobatannya tidak bisa maksimal.
Dengan kondisi yang seperti ini petani tomat tidak bisa berspekulasi yang tujuannya untuk mengurangi kerugian. Karena untuk penanaman hingga panen, membutuhkan biaya Rp4 ribu/batang dan tidak sebanding dengan harga 1 kilogram tomat yang hanya Rp2.500.
"Jika dalam perhitungan sudah jelas kami merugi akibat serang penyakit dan hama lainnya, minimalnya upaya yang dilakukan petani adalah untuk mengurangi kerugian lebih besar," tambahnya.