SUKABUMIUPDATE.COM - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melantik delapan pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian dan menekankan peran pendidikan kejuruan dan vokasi dalam menunjang penyediaan tenaga kerja industri.
"Para Pejabat Eselon II memiliki peran yang strategis dalam mengimplementasikan arah kebijakan pembangunan industri nasional," kata Airlangga di Jakarta, Jumat.
Dalam hal ini, Kemenperin akan mengimplementasikan Inpres No. 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.
Pertama, dengan menyusun proyeksi pengembangan, jenis kompetensi dan lokasi industri khususnya yang terkait dengan lulusan SMK.
Kemudian, meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih luas lagi bagi siswa SMK untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL) dan program magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK.
Selain itu, mendorong industri untuk memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur Terakhir, mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
"Atas dasar tugas-tugas tersebut, Saya telah menugaskan Saudara Kapusdiklat Industri untuk menyusun dan mengambil langkah-langkah strategis dan melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait maupun dengan dunia usaha," ujar Airlangga.
Sebagai langkah awal, pada 29 November 2016, telah ditanda tangani Nota Kesepahaman Bersama oleh 5 (lima) Menteri dan disaksikan 2 (dua) Menko dalam pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi. Pada kesempatan itu, dilakukan juga penanda tanganan kerjasama antara dunia usaha industri dengan SMK- SMK dalam rangka pembinaan sekolah kejuruan dan vokasi.
Airlangga menyampaikan, kerja sama yang selama ini telah dibangun oleh Pusdiklat Industri dalam mendorong kerjasama link and match antara sekolah dengan dunia usaha industri dapat terus diwujudkan dan ditingkatkan.
SMK yang ada di lingkungan Kemenperin diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengembangan SMK-SMK lainnya, mengingat SMK di lingkungan Kemenperin telah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang baik.
Misalnya, laboratorium pendidikan, teaching factory, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK).
"Saya juga telah berbicara dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia agar pendidikan vokasi masuk dalam kerangka kerjasama Indonesia Australia - Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)," tambah Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga mengucapkan selamat dan beraharap para pejabat eselon II Kemenperin dapat menjalankan tugas dengan baik.