SUKABUMIUPDATE.COM – Pohon pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang masih menjadi primadona di Indonesia, selain karena mudah ditanam, juga banyak jenisnya. Pisang juga dinilai multimanfaat, selain dapat dikonsumsi langsung, berbagai jenis penganan berbahan baku pisang atau pun sebagai tambahan, banyak ditemui.
Meskipun demikian, rasanya yang manis berbanding terbalik dengan keuntungan yang diperoleh pedagang pisang di Kawasan Tipar Gede, Kota Sukabumi. Banjir pasokan pisang di pasaran, membuat para pedagang menjerit.
“Pendapatan beberapa bulan ini hanya di kisaran dua ratus ribu rupiah, kadang cuma dapat seratus ribu rupiah sehari, kotor itu, kang,†terang M. Nasir (45), pedagang asal Nagrak Selatan, Desa Goalpara, Kecamatan Sukaraja, Kamis (1/12).
Kepada sukabumiupdate.com di kios yang ia sewa seharga Rp400 ribu per bulan itu, Nasir menjelaskan, sejak Oktober lalu pasokan buah pisang dari berbagai daerah sangat melimpah dan hal ini membuat dirinya kewalahan.
“Habis gimana, mereka datang jauh-jauh bawa pisang berapa ton juga nggak mungkin kita tolak, cuma masalahnya pembeli sedang sepi. Apa karena banyak buah-buahan impor? Padahal dari rasa, pisang kita lebih enak,†keluh Nasir.
Minimnya keuntungan, aku Nasir, karena dirinya menjual hanya untuk dijual kembali. Untuk satu sisir pisang, ia hanya mengambil keuntungan lima ratus hingga seribu rupiah. Harga satu sisir pisang biasa ia jual pada kisaran empat hingga lima ribu rupiah. “Kalau yang beli untuk konsumsi sendiri, ya bisa lebih,†terang Nasir.
Untuk menyiasati kerugian, Nasir berinisiatif membuat penganan sale berbahan utama pisang. Sale tersebut ia jemur di pinggir jalur kereta api (KA), persis di belakang kiosnya. “Tapi sekarang musim hujan, susah kering. Kalau nggak jadi sale ya busuk, sudah dibuang saja,†terang Nasir.
Ketika sepi pembeli, sementara pasokan melimpah, pedagang pisang di Tipar Gede biasa membuang satu hingga dua karung pisang akibat terlalu matang. Hal ini diamini pedagang lainnya, Deden S (35). “Saya tidak membuatnya jadi keripik pisang, karena saya punya pembeli langganan untuk dibuat lantak cau,†jelas bapak dari tiga orang anak ini, sambil mengecek pasokan buah pisang dari Cibarengkok, Kecamatan Sagaranten.
Ditambahkan penjual pisang Ambon Lumut, Raja Sereh, Ambon, Kepok, Jimluk, Raja Bulu, Emas, dan lainnya itu, jenis pisang Ambon Lumut rasanya juga lebih enak dan tahan lebih lama, karena kulitnya tebal, berbeda dengan pisang ambon besar dengan kulit tipis.