SUKABUMIUPDATE.COM - Sukabumi, baik kota maupun kabupaten, termasuk Cianjur, menjadi daerah sasaran para pelaku kejahatan perbankan, khusus praktik pencucian uang dan donatur aksi terorisme. Hal ini terkuak dalam Sosialisasi dan Pelatihan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) kepada 50 karyawan dan pekerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sukabumi dan Cianjur, Sabtu (19/11).
Perbarindo (Perhimpunan BPR Indonesia) Jawa Barat, Komisariat Sukabumi-Cianjur, mengumpulkan para karyawan BPR ini, di salah satu meeting room hotel di Jalan Siliwangi Kota Sukabumi.
“Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selalu melakukan update data terkait dua hal ini, jadi pengetahuan teman teman BPR di Sukabumi dan Cianjur juga harus diperbaruhi,†jelas Ketua Perbarindo (Perhimpunan BPR Indonesia) Jawa Barat, Komisariat Sukabumi-Cianjur Antonius Sembayang.
Kepada sukabumiupdate.com, Antonius menegaskan APU dan PPT harus benar benar dipahami agar BPR tidak terlibat dalam tindak pidana hanya gara-gara mengakomodir dana dari tindak pidana korupasi, narkoba dan kejahatan lainnya termasuk terorisme.
“Ada tren para pelaku kejahatan ini mulai mengincar BPR di daerah, termasuk Sukabumi dan Cianjur karena mereka menilai sistem kita masih lemah dan belum ketat,†lanjutnya.
Sekretaris Perparindo Jawa Barat, Komisariat Sukabumi-Cianjur Ade Hasan Firdaus menambahkan, selain upgrade teknologi informasi, upgrade penghetahuan kepada rekan-rekan BPR, khususnya bagian yang berhubungan dengan konsumen dan administrasi harus benar-benar paham tentang modus pelaku APU dan PPT.
“OJK dan BI sudah mencatat ada sejumlah modus transaksi keuangan yang harus dicurigai sebagai praktek APU dan PPT. Jadi hari ini, teman-teman BPR se-Sukabumi dan Cianjur dibekali ilmu tersebut agar terhindar dari ikut serta dalam tindak pidana perbankan ini,†jelas Ade Hasan.