SUKABUMIUPDATE.COM - Sukabumi khususnya kabupaten, merupakan salah satu sentra penghasil pisang di Jawa Barat. Potensi ini harus dimanfaatkan, demikian yang ada di benak kumpulan anak muda asal Salabintana, Kresna Rustiyana (23).
“Banyak keripik pisang beredar saat ini, namun kami tawarkan kripik pisang dengan beragam rasa,†ungkap Kresna kepada sukabumiupdate.com, Minggu (13/11).
Ditemui di rumah produksi kripik pisangnya, di Jalan Raya Salabintana KM 05, 21/05, Desa Warnasari, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Kresna mengaku, jika usaha yang sudah berjalan dua tahun ini, berawal dari rasa frustasi. Kresna dan rekan rekannya sesama mahasiswa bisnis di salah satu kampus di Sukabumi ini, sudah mencoba beragam usaha namun selalu gagal dan kandas.
“Ide muncul melihat kripik pisang tradisional yang ternyata bisa tetap eksis. Kita kemudian mencoba memberi gaya kekinian untuk kripik pisang ini, karena pangsa pasar yang disasar adalah anak muda dan konsumen yang sudah bosan dengan kripik pisang tradisional,†lanjutnya.
Dimulailah usaha ini dengan mencoba beragam bumbu campura rasa, hingga kemudian Kresna menetapkan lima rasa unggulan, yaitu Chocolate, creamy milk, greentea milk, cheese, dan balado. Merk dagang pun dipilih yaitu Baring atau singkatan dari Bananas Flavouring.
“Kita cari nama yang mudah diingat tapi tidak norak, dan tetap kekinian,†tutur Kresna.
Baring mendapat respon positif dari pasar, jumlah produksi kripik pisang ini pun terus meningkat seiring permintaan pasar. “Alhamdulilah respon pasar bagus, kita saat ini sudah mulai mengirim ke sejumlah kota besar di Indonesia, pengennya sih ekspor,†tegas Kresna.
Kresna menuturkan, bahan baku menjadi kunci bisnis kuliner ini. Ia mengaku beruntung, karena pisang terbaik berasal dari Sukabumi dengan jumlah produksi yang cukup banyak. “Bahan bakunya kami beli langsung dari agen atau pengepul untuk memastikan kualitas,†pungkasnya.
Kripik pisang Baring tanpa pengawet ini dijual Rp10 ribu per kemasan 150 gram.