SUKABUMIUPDATE.COM - Bagi pehobi burung, nama pleci (zosterop) mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Kicauannya yang merdu dan khas, menjadikan burung mungil berwarna hijau ini diburu para kicau mania di Sukabumi.
Untuk harga di tingkat pasar burung seperti di Pasar Burung Pasundan maupun Jalan Lettu Bakri, Kota Sukabumi, burung pleci bahan gembling (tidak jelas kelaminnya) dibandrol dengan harga Rp30 sampai Rp50 ribu.
Namun yang sudah pasti dan dijamin jantan tapi masih bahan, harganya minimalnya Rp100 ribu/ekor. Namun, lain cerita jika si burung pleci adalah penyandang predikat juara pada kontes kicau mania, harganya bisa mengalahkan motor sport keluaran terbaru, Rp50-70 jutaÂ
"Pehobi pleci semakin banyak, bahkan sudah ada klub Pleci Mania Sukabumi. Walaupun fisiknya mungil, namun suaranya saat bersiul akan mengeluarkan irama yang merdu, indah, bahkan bisa menirukan suara burung lain," kata penjual Pasar Burung Lettu Bakri Umay Sukandi (22) kepada sukabumiupdate.com, Minggu (6/11).
Umay menawarkan untuk bisa memiliki burung, pehobi pemula bisa merogoh kocek sebesar Rp100 hingga Rp200 ribu per satu paketnya, berisi satu ekor pleci berserta sangkar, pakan, serta tempat makan dan minum.Â
Ada beberapa jenis pleci sesuai nama jual seperti pleci bustomi yang berasal dari Banten, pleci dada kuning mata coklat (dakun macok) yang berasal dari pegunungan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB), kemudian pleci dada kuning mata putih (dakun maput) asal pegunungan Sukabumi.
Biasanya pehobi akan memburu pleci jenis dakun maput, karena kabarnya, jenis ini mempunyai mental tangguh dan bersuara nyaring. Sebagian pehobi biasa menyebut jenis ini dengan raja pleci. Harga untuk bahannya pun mencapai Rp500 ribu, tetapi sangat sulit didapat.
Sementara, salah seorang pehobi burung berkicau Dinar Febrian mengatakan, dirinya mempunyai pleci yang harganya Rp15 juta. Plecinya tersebut sudah beberapa kali juara dikontes kicau mania.
"Memang burungnya kecil dan kurang menarik, tetapi harganya mencapai puluhan juta bahkan hingga ratusan juta rupiah. Karena pehobi bukan melihat ukuran burung, tetapi yang dikeluarkan oleh momongannya (burung peliharaannya) tersebut," katanya.