Anggota DPR : Harga Listrik di Indonesia Tergolong Mahal

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Sukartono mengatakan harga penjualan listrik di Indonesia masih tergolong mahal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia.

"Walaupun mahal, tetapi dibeli oleh masyarakat karena sudah menjadi kebutuhan primer," kata Bambang Haryo Sukartono, ketika berdialog dengan jajaran PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Jumat.

Kunjungan kerja politisi dari Partai Gerindra daerah pemilihan Jawa Timur tersebut untuk menggali berbagai informasi tentang kondisi kelistrikan, termasuk pelaksanaan program nasional 35.000 mega watt (MW) di NTB.

Di hadapan para pejabat PLN Wilayah NTB, Haryo memaparkan harga listrik per kilo watt hours (KWH) di Indonesia mencapai 11 sen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia seperti Singapura hanya 6 sen, Malaysia 5 sen, Thailand 5 sen. Apalagi jika dibandingkan dengan Amerika Serikat hanya 3 sen.

Padahal, kata anggota Badan Anggaran DPR RI ini, listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat Indonesia setelah beras, bukan lagi menjadi kebutuhan skunder.

Pelanggan listrik 450 volt ampere (VA) dari kalangan masyarakat menengah ke bawah yang masih disubsidi pemerintah mengeluarkan biaya pemakaian listrik setiap bulan rata-rata Rp50 hingga Rp100.000 per bulan. Sedangkan pelanggan 900 VA mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000 per bulan.

Sementara pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk konsumsi beras setiap bulannya di kisaran Rp100.000.

"Jadi listrik juga menduduki peringkat tertinggi dari biaya hidup masyarakat Indonesia. Jadi listrik ini sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan anak bangsa," ujarnya.

Menurut dia, harga listrik yang dibeli oleh PLN dari pihak swasta dan harga penjualan ke konsumen diatur oleh negara. Hal ini tentu harus dibenahi agar PLN bisa menjual murah kepada rakyat Indonesia.

Oleh sebab itu, Haryo mengaku tergerak untuk membenahi PLN agar mampu menjual listrik dengan harga yang lebih murah karena perekonomian juga sangat tergantung pada listrik.

"Sebanyak 57 juta usaha mikro, kecil dan menengah, 500 ribu usaha skala besar, dan 250 juta lebih penduduk Indonesia sangat butuh listrik," katanya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Inspirasi24 November 2024, 16:40 WIB

Youth Economic Summit 2024: Tahun 2025 Butuh Lompatan Ekonomi, Ini Komunike Anak Muda Indonesia

Acara ini diselenggarakan CORE Indonesia berkolaborasi dengan Suara.com, membahas tantangan dan solusi ekonomi Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy bersama Pendiri CORE Indonesia Hendri Saparini dan Direktur CORE Indonesia Mohammad Faisal di acara Youth Economic Summit 2024. (Sumber Foto: Suara.com/Alfian Winanto)
Life24 November 2024, 16:00 WIB

Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Legenda Si Tumang, anjing yang sebenarnya adalah ayah dari Sangkuriang, adalah bagian penting dari cerita rakyat Sangkuriang di Jawa Barat.
Ilustrasi. Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi (Sumber : Ist)
Nasional24 November 2024, 15:57 WIB

Profil Rohidin Mersyah, Cagub Bengkulu yang Terseret OTT KPK Jelang Hari Tenang

Calon Gubernur Petahana Bengkulu, Rohidin Mersyah, turut diperiksa buntut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11/2024). Saat Pilgub tengah memasuki hari tenang.
Rohidin Mersyah, Salah satu calon gubernur di Pilkada Bengkulu | Foto : Istimewa
Sukabumi24 November 2024, 15:04 WIB

Phalamartha dan Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Nagrak Sukabumi

Kementrian sosial melalui Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan logistik kepada para korban tanah longsor di Nagrak Sukabumi
Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan kepada para korban tanah longsor di Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, pada Sabtu, (23/11/2024)
Inspirasi24 November 2024, 15:00 WIB

Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3

Info Loker Lulusan D3 di Indofood untuk posisi Quality Control Section Head ini dibuka hingga 19 Januari 2024 mendatang.
Ilustrasi. Karyawan. Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3. (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Nasional24 November 2024, 14:08 WIB

KPK OTT 7 Orang Terkait Pendanaan Pilkada, Ada Cagub Bengkulu

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu malam, 23 November 2024. OTT tersebut diduga terkait dengan pungutan yang dilakukan terhadap pegawai untuk pendanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kantor KPK RI di Jakarta | Foto : Ist
Sukabumi24 November 2024, 13:27 WIB

Korban Ungkap Ciri Pelaku Pembacokan Di Jampangtengah Sukabumi: Kulit Putih Penampilan Keren

Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal merupakan warga Kampung Simpang RT 12/ 04 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melalui keponakannya Rahman (32 tahun) mengungkapkan ciri ciri pelaku
Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal di Jampangtengah Sukabumi | Foto : Istimewa
Jawa Barat24 November 2024, 13:00 WIB

Gema Petani Jabar Kecam Kriminalisasi ke Penggarap di Bantargadung Sukabumi

Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar) mengutuk keras tindakan kriminalisasi yang dilakukan terhadap tiga petani penggarap di Cijambe, Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Gema Petani Jabar kecam kriminalisasi penggarap PT Bantargadung Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat24 November 2024, 13:00 WIB

Sesak Napas Berkaitan dengan Jantung? Cek Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Waspada Masalah Pernapasan Akibat Obesitas, Bisa Mengalami Asma! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS Pilkada 2024 di Sukabumi Rawan: Potensi Bencana Alam, Konflik hingga Politik Uang

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa