SUKABUMIUPDATE.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar 41 poin menjadi Rp13.074 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.115 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa sesuai prediksi pasar, bank sentral Amerika Serikat masih mempertahankan suku bunga. Pernyataan tersebut memberikan tekanan terhadap dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia.
"Bank sentral AS memberikan sinyal suku bunga akan naik satu kali di 2016 ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa melemahnya dolar AS juga memberikan sentimen positif bagi harga minyak mentah dunia, disamping sentimen penurunan persediaan minyak AS.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,93 persen menjadi 45,76 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,81 persen menjadi 47,21 dolar AS per barel.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova menambahkan bahwa keputusan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan (7-Day Repo Rate) menjadi 5 persen memberi harapan pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Keputusan itu memberi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia yang sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur," katanya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini (Kamis, 22/9) memutuskan menurunkan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) dari 5,25 persen menjadi 5,00 persen.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.098 dibandingkan hari sebelumnya (21/9) Rp13.148.