SUKABUMIUPDATE.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengharapkan petani cengkih memanfaatkan ajang Pasar Lelang Komoditi Agro karena mampu memberikan akses pasar yang cepat.
"Ajang PLKA yang selama ini dilaksanakan di Sulut diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani khususnya cengkih karena bisa mendapatkan harga yang lebih kompetitif," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong di Manado, Senin.
Dia mengatakan dalam PLKA petani dan pembeli akan dipertemukan secara langsung sehingga bisa bernegosiasi tanpa ada perantara.
Negosiasi, katanya, akan dilakukan secara langsung sehingga mata rantai perdagangan bisa diperpendek, dan tentunya lebih menguntungkan petani atau penjual.
Apalagi, katanya, saat ini banyak petani cengkih yang melakukan panen. Dengan memanfaatkan PLKA, diharapkan harga akan lebih bersaing dan tidak bisa diatur oleh pedagang pengumpul tertentu saja.
Dalam PLKA, harga cengkih di kisaran Rp87 ribu per kilogram dan juga bisa di atas angka tersebut, tergantuang kualitas produk.
Dia menuturkan PLKA Sulut akan direvitalisasi. Pengelolanya akan diserahkan kepada pihak swasta, sedangkan pemerintah bertindak sebagai fasilitator untuk melakukan pembinaan.
Dia berharap, wadah itu menjadi alternatif pemasaran yang menguntungkan petani dan produsen komoditas unggulan selaku penjual, serta pelaku usaha dan kalangan industri sebagai pembeli.
Dia mengharapkan PLKA menjadi tempat pertemuan antara petani dan pembeli secara langsung, sehingga petani akan mendapat nilai tambah yang lebih besar.
Komoditas yang di pasar lelang biasanya, seperti arang tempurung, beras, cengkih, dodol salak, gabah kering panen, gula aren, ikan payangka, ikan betutu, ikan nila, jagung, kacang disko, lemon, telur itik, dan tomat.