SUKABUMIUPDATE.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 75 poin menjadi Rp13.227 dibandingkan posisi sebelumnya yang berada di posisi Rp13.152 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS bersamaan dengan penguatan mata uang di kawasan di Asia seiring dengan ketidakpastian global.
"Potensi pelemahan rupiah bisa berlanjut di tengah dolar AS yang masih kuat di pasar global," katanya.
Ia menambahkan bahwa walaupun peluang kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang ditargetkan pada September 2016 terus mengecil, dolar AS masih bergerak menguat, merespon harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam tren penurunan.
"Penguatan dolar AS bisa bertahan di sepanjang pekan ini hingga pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 21-22 September 2016," katanya.
Menurut dia, meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi satu-satunya berita positif. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan pada Agustus mencapai 66,5 persen dari 50,6 persen di Oktober 2015.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa meski dolar AS cenderung bergerak menguat, namun masih cenderung terbatas menyusul adanya pernyataan "dovish" dari salah satu petinggi The Fed Lael Brainard mengenai knaikan suku bunga AS.
"Dalam sebuah pidatonya, kemajuan ekonomi yang berlanjut akan membuat The Fed mempertahankan kebijakan moneter yang longgar," katanya.