SUKABUMIUPDATE.COM - Harga daging sapi di di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat hingga saat ini masih mahal, bahkan setelah Idul Fitri 1437 H harganya masih bertahan di angka Rp120.000/kg.
"Sejak Lebaran harganya tidak turun dan tetap di 120.000 rupiah per kg," kata Asep Subaedi, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Cisaat, Sabtu (27/8).
Dengan harga setinggi itu, untungnya tidak banyak dan dia juga enggan mengambil stok lebih. Selain itu, dia juga mengantisipasi jika barang dagangannya itu tidak laku terjual maka disimpan di lemari pendingin. Sehingga tetap segar dan kondisi dagingnya tidak cepat rusak.
"Sehari paling banyak terbeli 50 kg, padahal biasanya jika saat ramai pembeli, sehari bisa menghabiskan 150 kg daging sapi segar," tambahnya.
Pedagang daging sapi di Pasar Cibadak, Suhendi (43) mengatakan, harga daging sapi di Kabupaten Sukabumi lebih mahal dibandingkan di Jakarta, yang harganya di kisaran Rp100.000/kg. Dia perkirakan harga daging sapi akan makin tinggi pada Idul Adha mendatang.
Secara terpisah, Presiden Joko Widodo menilai daging kambing dan domba memadai untuk memenuhi keperluan protein hewani masyarakat.
"Domba dan kambing berkembangbiak cepat sekali, jadi alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein. Ini perlu didorong," kata Jokowi, di halaman belakang Istana Bogor, Sabtu (27/8).
Menurut Jokowi, saat ini masih fokus pada daging sapi, sehingga perlu digeser dengan mengembangkan ternak domba dan kambing dalam memenuhi protein hewani itu.
Sebelum Lebaran lalu, Jokowi yang rajin blusukan, memerintahkan ketersediaan daging sapi pada kisaran Rp80.000/kg di tengah harga daging sapi sekitar Rp120.000/kg saat itu.
Akhirnya diputuskan impor daging sapi beku, sementara masyarakat lebih memilih daging sapi segar.