SUKABUMIUPDATE.COM - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan komentar-komentar "dovish" dari para pejabat Federal Reserve.
Presiden Fed San Francisco John Williams mengatakan pada Senin sore bahwa bank sentral AS akan mempertimbangkan penetapan target inflasi yang lebih tinggi. The Fed saat ini menargetkan inflasi dua persen.
Para analis mengatakan komentar Williams itu memperlemah ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga segera tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun lebih dari satu persen menjadi 94,426 pada sesi pagi, level terendah dalam hampir tujuh minggu.
Indeks mengurangi beberapa kerugiannya dan diperdagangkan pada 94,799 di akhir perdagangan Selasa, setelah Presiden Fed New York William Dudley mengatakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga paling cepat pada September.
Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart juga mengatakan pada Selasa bahwa mungkin ada satu atau dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini.
Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk semua konsumen perkotaan tidak berubah pada Juli, disesuaikan secara musiman, sejalan dengan perkiraan pasar, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Selasa.
Indeks untuk semua item kecuali makanan dan energi naik 0,1 persen pada Juli, namun membukukan kenaikan terkecil sejak Maret.
Produksi industri AS meningkat 0,7 persen pada Juli, lebih baik dari ekspektasi 0,3 persen, setelah bergerak naik 0,4 persen pada Juni, kata Federal Reserve, Selasa.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1275 dolar dari 1,1185 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3036 dolar dari 1,2874 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7698 dolar dari 0,7682 dolar.
Dolar dibeli 100,26 yen Jepang, lebih rendah dari 101,23 yen di sesi sebelumnya. Dolar jatuh ke 0,9621 franc Swiss dari 0,9723 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2844 dolar Kanada dari 1,2912 dolar Kanada, demikian Xinhua.