SUKABUMIUPDATE.COM - Arin Esa Nugraha atau karib disapa Arin, lahir di Jampangkulon, 14 September 1992. Anak muda yang gemar bertopi ini adalah pemilik Ocean Café Coffee beralamat di Jalan Cinagen, Desa Ciparay, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Dalam mengelola café tersebut, Arin tidak hanya membidik wisatawan luar daerah sebagai pembelinya, namun juga menjadikannya sebagai tempat nongkrong dan minum kopi representatif bagi kalangan muda Pajampangan.
Sebagai tempat tongkrongan anak muda dan wisatawan, café ini menempati bangunan dengan dominasi warna biru dan abu-abu pada bagian luar, serta kuning pucat dan abu-abu di bagian dalamnya.
Konsep ruangan sendiri, cukup minimalis dengan sedikit sentuhan etnik. Sentuhan etnik, selain dari meja dan kursi kayu berwarna cokelat, juga nampak dari tambahan aseupan atau kukusan sebagai pengganti kap lampu. Walhasil, suasana café yang hommy dan friendly, menjadi alasan bagi pengunjung betah berlama-lama nongkrong sembari menyeruput secangkir kopi atau penganan lainnya.
Walaupun pada awalnya merintis bisnis kuliner ini bukanlah perkara mudah, namun Arin memiliki tekad kuat untuk fokus dengan usahanya tersebut. "Memang tidak mudah waktu saya memulai ini. Tetapi kalau tidak dimulai, saya tidak akan pernah tahu sulit dan mudahnya di mana," tandas Arin.
Kini, buah kerja kerasnya, mulai membuahkan hasil. Walaupun baru seumur jagung, namun jumlah pelanggannya terus mengalami peningkatan. Terlebih pada setiap akhir pekan, banyak wisatawan luar daerah yang hendak mengunjungi tempat tujuan wisata di daerah Pajampangan, atau menuju Geopark Ciletuh.
Sebagai anak muda, Arin juga bisa dibilang memiliki nasionalisme tinggi. Bagaimana tidak, ia fokus mengurus usaha kuliner sejak dua bulan lalu itu, selain karena menggeliatnya sektor pariwisata dan pasar penikmat kopi yang terus berkembang di daerahnya, juga karena adanya keinginan kuat untuk memajukan tanah kelahirannya.
"Daripada nongkrong-nongkrong di jalan, mending ngopi bareng dan ngobrol tentang kemajuan dan masa depan Pajampangan di sini. Karena kalau bukan pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan dan mengembangkan daerahnya sendiri," beber Arin setengah bertanya kepadanya sukabumiupdate.com, Rabu (10/8).
Kekhawatiran Arin memang cukup beralasan, karena imbas kehadiran banyak wisatawan dari luar daerah, secara langsung atau pun tidak, akan memengaruhi pola hidup generasi muda di daerahnya.
Tetap semangat, Arin!