SUKABUMIUPDATE.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi 13.100 rupiah dibandingkan sebelumnya di posisi 13.124 rupiah per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (9/8) mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terlihat masih mampu bergerak di area positif, sentimen pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia triwulan II yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya menjadi salah satu faktor penopang mata uang domestik.
"PDB Indonesia kembali berada di area lima persen. Itu menjadi salah satu faktor yang menjaga rupiah," kata Reza.
Kendati demikian lanjut dia, dolar AS yang cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia dapat mempengaruhi laju rupiah ke depannya sehingga pergerakan mata uang domestik berpotensi terkonsolidasi.
Hal senada juga dikatakan ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta. Menurut dia, mata uang dolar AS yang cenderung menguat di pasar global dapat membatasi laju rupiah untuk bergerak lebih tinggi.
Di sisi lain, lanjut Rangga Cipta, pemangkasan anggaran serta realisasi amnesti pajak yang masih belum signifikan juga diperkirakan memberikan sedikit sentimen negatif di pasar keuangan Indonesia.
Ia mengatakan bahwa kebijakan mengenai tujuh day repo rate yang akan diberlakukan pada 19 Agustus 2016 oleh Bank Indonesia akan menjadi fokus pasar, situasi itu diharapkan dapat mendorong penguatan rupiah lebih tinggi.